Pemprov Sultra Raih Penghargaan UHC Award, Sebabnya Kepesertaan Program JKN Capai 100 Persen

Penyerahan penghargaan Universal Health Coverage (UHC)
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur Andap Budhi Revianto, meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) kategori "Utama".

Hari Ibu: Peneliti Wanita Indonesia Jadi Dokter Pertama Raih NAOS Ecobiology International Award di Prancis

Penganugerahan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin pada acara penyerahan penghargaan UHC yang diselenggarakan di The Krakatau Grand Ballroom TMII Jakarta, Kamis 8 Agustus 2024.

Pemerintah Provinsi beserta seluruh jajaran pada 17 Kabupaten/Kota se-Sultra, Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, stakeholder dan para pihak terkait dinilai berhasil dalam capaian cakupan kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mencapai angka 100%.

Inilah 10 Manfaat Kolang-kaling yang Harus Anda Ketahui

Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra) meraih penghargaan UHC

Photo :
  • Istimewa

"Penghargaan UHC ini merupakan wujud apresiasi dari pemerintah pusat terhadap komitmen pemerintah daerah yang cakupan peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah melebihi target RPJMN sebesar 95%," kata Menko PMK Muhadjir Effendy dalam sambutannya.

Mau Berat Badan Turun? Coba 5 Manfaat Bunga Telang yang Luar Biasa Ini!

"Selamat kepada Bapak/Ibu gubernur, bupati/wali kota yang telah menerima penghargaan UHC award tahun 2024. Tentunya pencapaian ini menjadi benchmark bagi daerah lain yang ingin mewujudkan UHC. Bagi Pemda yang telah menerima penghargaan ini, kami berharap untuk lebih tingkatkan kepesertaan hingga akhirnya terwujudnya UHC pada seluruh daerah di Indonesia," harapnya.

Kegiatan dilanjutkan, dengan penyerahan penghargaan UHC award kategori utama kepada Pemerintah Daerah terpilih.

Dalam sambutannya, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan, penghargaan UHC yang diberikan sebagai apresiasi atas komitmen pemerintah daerah dalam mendukung Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Kami berharap penghargaan ini dapat memotivasi seluruh pihak untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia," katanya.

Ma'ruf mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah dalam memastikan seluruh masyarakat memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang memadai. 

“Kami sangat mengapresiasi upaya Pemerintah Daerah dalam meningkatkan cakupan peserta JKN sehingga melebihi target yang telah ditentukan. Ini adalah bukti nyata komitmen dan kerja keras yang patut dicontoh,” ujarnya.

Dalam arahannya, Wapres juga mendorong agar cakupan kesehatan diperluas hingga 100% dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan menggunakan pendekatan yang efektif serta solutif bagi masyarakat yang belum melaksanakan kewajiban iuran. 

"Pastikan adanya monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan untuk menjamin keberlanjutan dan peningkatan kualitas pelayanan," tegasnya.

"Dorong ketepatan waktu iuran subsidi pembayaran agar manfaatnya dapat dirasakan bagi Saudara-Saudara kita yang membutuhkan," tambahnya.

Sebagai informasi, pada tahun 2023 lalu, Sultra pernah menerima penghargaan UHC namun belum masuk dalam kategori utama. Akhirnya, pada tahun 2024 ini, Sultra berhasil masuk dalam Kategori Utama dengan cakupan peserta per 1 Agustus mencapai 2.849.818 jiwa atau 100%, yang merupakan hasil lebih dari target RPJMN yang telah ditentukan sebesar 95%.

Pada kesempatan yang sama, Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto, menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas penghargaan yang telah diterima. 

"Alhamdullilah, Sultra kembali menorehkan prestasi, penghargaan ini adalah hasil kolaborasi yang baik antara Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan BPJS kesehatan cabang Sultra," ujar Andap.

Andap mengungkapkan bahwa kedepan, Pemerintah Daerah beserta seluruh pihak terkait akan melangkah bersama untuk mewujudkan masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan yang adil, dan bermutu.

"Tidak ada artinya, apabila masyarakat tidak mendapatkan akses layanan kesehatan yang mudah, cepat dan setara. Utamanya bagi masyarakat pada daerah 3T ( tertinggal, terluar dan terpencil ), bukan hanya masyarakat yang tinggal di perkotaan saja," tegas Andap.

"Dengan bergotong royong, Insya Allah semua akan terwujud, semoga Allah SWT meridhoi semua ikhtiar yang kita lakukan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya