Megawati Bicara soal Pangan dan Impor: Tanah Subur Jangan Dikonversi Jadi Gedung

Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri
Sumber :
  • Istimewa

Cibinong, VIVA – Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri meminta periset yang tergabung di Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) memberi perhatian atas fenomena perubahan iklim, serta situasi di sejumlah negara yang bisa mengganggu kemandirian pangan Indonesia.

Daftar Harga Pangan 17 Desember 2024: Beras hingga Daging Sapi Naik

Hal ini disampaikan Megawati saat berdialog dengan perwakilan BRIDA se-Indonesia di Cibinong, Bogor, Kamis 8 Agustus 2024.

Megawati mengingatkan perlu antisipasi kondisi di sejumlah negara yang sedang bergejolak saat ini. Belum lagi nilai kurs yang juga tidak stabil serta dampak perubahan iklim yang berpengaruh terhadap penyediaan pangan untuk Indonesia.

Alasan PDIP Pecat Bobby Nasution karena Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Ketua BPIP Megawati Soekarnoputri

Photo :
  • BPIP

Dalam kesempatan itu, berdasarkan pertanyaan kepadanya, Megawati menyoroti rekor impor beras dan darurat alih fungsi lahan meski sawah subur tapi berubah jadi gedung. Apalagi hal itu menjadi pembahasan di media.

Respons Megawati, Demokrat Nilai Anggaran Makan Bergizi Rp 10 Ribu Sudah Pas

"Alokasi pertanahan untuk tanah subur seharusnya tidak boleh dikonversi. Ini sebaiknya ditata," pinta Megawati.

Oleh karena itu, ditegaskan Megawati potensi daerah khususnya di sektor pangan harus diperhatikan.

"Ada potensinya atau tidak di daerahmu, kalau nanti terjadi kekurangan pangan lalu mencari pangannya kemana," tanya Megawati.

Megawati memaparkan BRIDA dibentuk di daerah untuk menyelaraskan supaya dapat memetakan potensi daerah yang bisa dikembangkan dengan baik

"Jadi, yang pertama saya minta adalah tolong lihat betul apa sih potensi daerahmu," ujar Megawati.

Sebab itu, Megawati juga mengingatkan periset untuk tidak sekedar mengeluhkan dana riset tapi memberi komitmen untuk hasil riset yang bermanfaat. Soal angggaran riset, Megawati mengatakan aspirasi itu ditampung meski lebih tepat untuk dikomunikasikan ke kepala daerah setempat dan Kementerian Dalam Negeri.

"Kalian supaya tahu jadi jangan asal mau ketemu Ibu Mega membahas soal anggaran karena soal anggaran ada alurnya. Bukan BRIN yang memutuskan," katanya. 

Karena itu, Presiden Kelima RI itu mengajak periset BRIDA agar memetakan dan menyampaikan seluruh potensi di daerah.

"Sampaikan potensi daerah dan mari kita bahas bersama," ujar Megawati.

Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian, menjadi moderator dalam dialog. Megawati didampingi Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Wakil Ketua BRIN Bambang Kesowo dan jajaran serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya