Kata Densus 88 Kaitan Pelajar yang Ditangkap di Malang dengan Terduga Teroris di Jakbar
- Dok. Humas Polri
Jakarta, VIVA - Dua terduga teroris yang dicokok di kawasan Jakarta Barat, disebut tak terkait dengan terduga teroris pelajar berinisial HOK di Malang, Jawa Timur. Meskipun, sama-sama merupakan pendukung/simpatisan Daulah Islamiyah atau ISIS.
“Tidak ada (kaitan tersangka HOK dan RJ-AM),” kata Juru Bicara Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar Polisi Aswin Siregar pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Walau tak saling berkaitan, tapi mereka sama-sama terpapar atau teradikalisasi propaganda lewat internet dan grup media sosia. Tapi, dengan sumber yang berbeda.
“Perbedaannya adalah kalau dua orang ini (RJ dan AM) memang sengaja mengunggah dukungan. Jadi yang bersangkutan bukan hanya menjadi simpatisan, tapi juga aktif menyebarkan melakukan propaganda dukungan terhadap Islamic State atau Daulah Islamiyah tersebut. Jadi, termasuk sosial media grup dan laman-laman atau website yang diakses juga berbeda. Ini menunjukkan bahwa banyak sekali grup-grup seperti ini, yang mencoba merekrut tanpa ketemu fisik,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak dua orang terduga teroris yang terafiliasi dengan Daulah Islamiyah atau ISIS, kembali dicokok Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Mereka ditangkap di kawasan Jakarta Barat (Jakbar) pada Rabu, 7 Agustus 2024 kemarin. Hal itu dibenarkan oleh Juru Bicara Densus 88, Komisaris Besar Polisi Aswin Siregar.
Untuk diketahui, HOK yang diduga merupakan jaringan teroris dicokok Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Jalan Langsep, Batu, Malang, Jawa Timur.
"Pada hari Rabu, tanggal 31 Juli 2024 pukul 19.15 WIB, telah diamankan satu tersangka yakni HOK di Jalan Langsep, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang, Jawa Timur," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Mantan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya ini menyebut, dari hasil pemeriksaan, HOK ternyata mau melakukan penyerangan dengan bahan peledak.
"Tersangka berdasarkan hasil penyelidikan diketahui berencana melakukan aksi teror bom bunuh diri dengan menggunakan bahan peledak jenis TATP (Triaceton Triperoxide)," ujar dia.