Brigjen Joao Tegaskan Berpegang Teguh Aturan Seleksi Masuk TNI, Joni Jalani Fisioterapi Tinggi Badan
- Penrem 161/WS
Kupang, VIVA – Johanes Ande Kala alias Joni, bocah pemanjat tiang bendera yang viral pada 2018 lalu sempat diundang Presiden Jokowi ke Istana dan mendapat jaminan menjadi prajurit TNI.
Akan tetapi dalam tes seleksi Penerimaan Bintara TNI AD Tahun 2024 yang diikuti Joni, ia dinyatakan tak lolos lantaran tak memenuhi syarat seleksi tinggi badan minimal 163 cm.
Joni yang hanya memiliki tinggi badan 155,8 cm itu pun menagih janji Jokowi terkait jaminan untuk mempermudah dirinya masuk TNI.
"Tahun 2024 saya mengikuti tes (TNI) saya gagal. Saya mohon bantuan kepada bapak Presiden bersama bapak Panglima dan juga jajarannya. Saya mohon bantuan untuk meluluskan saya menjadi anggota TNI, sekian dan terima kasih," kata Joni.
Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes menegaskan, TNI tetap memegang teguh dan tak ada pilih kasih dalam seleksi TNI.
“Memang kemarin masalahnya di tinggi badan, Joni tinggi badan hanya 155,8 cm, sementara ada juga yang tinggi badannya 162,9 cm tetapi tidak lolos juga, padahal syaratnya 163 cm, ya kita tetap berpegang teguh pada syarat yang ada,” tegas Joao Xavier dilansir Antara.
Namun sesuai janji Jokowi pada 2018 lalu, TNI dari Korem 161 Wirasakti Kupang pun memanggil kembali Joni dan berkomitmen akan membina Joni agar bisa lolos dalam seleksi.
Pihaknya memberikan kesempatan kedua kepada Joni dengan memberikan latihan fisioterapi dengan harapan bisa menambah tinggi badan dan memenuhi persyaratan batas tinggi badan.
Joni dibina dua anggota TNI dalam menjalani fisioterapi penambah tinggi badan dan latihan rutin di Wisma Wirasakti Kupang.
"Dipanggil lagi oleh bapak Danrem dan Korem disampaikan kepada saya untuk mengikuti fisioterapi untuk menambah tinggi badan agar bisa mengikuti lanjut tes lagi," kata Joni dikutip tvOne.
Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes pun berharap dengan fisioterapi penambahan tinggi badan yang dibina oleh anggotanya, Joni bisa bertambah tinggi badannya.
"Anggota saya sudah menolong untuk terapi, terapi diulur ditarik mudah-mudahan ada penambahan, karena dia (Joni) masih kurang 4,2 cm," harapannya.
Sebagai informasi, aksi heroik Joni itu dilakukan saat upacara HUT ke-73 RI di Belu, NTT pada 17 Agustus 2018 silam, Saat itu, Joni secara spontan memanjat tiang bendera untuk meraih tali yang putus dan menautkan kembali ke bendera pusaka.
Aksi Joni yang pemberani itu lantas diganjar piagam penghargaan oleh Panglima TNI dan Mendikbud.
Saat dipanggil Presiden Jokowi pada 2018 lalu, Joni di hadapan presiden mengungkapkan keinginan yang mendalam untuk menjadi prajurit TNI.
Mendengar hal itu, lantas Jokowi pun mengatakan akan mempermudah Joni dalam mengikuti seleksi anggota TNI kelak.