Kemendagri: 202 Juta Penduduk Indonesia Sudah Melakukan Perekaman KTP Elektronik
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Jakarta, VIVA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengatakan, perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik menjadi satu capaian yang siginifikan usai penduduk Indonesia bertambah. Perekaman KTP elektronik kini meningkat menjadi 97 persen.
"Perekaman KTP elektronik (KTP-el) menunjukkan capaian yang signifikan. Dari total wajib KTP sebesar 207.889.876 jiwa, sebanyak 202.054.251 jiwa telah melakukan perekaman, atau sekitar 97,19 persen," ujar Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Rabu 7 Agustus 2024.
Teguh menjelaskan bahwa capaian ini menjadi sebuah cerminan meningkatnya kualitas data kependudukan yang sangat baik, dan menjadi modal penting dalam perencanaan pembangunan nasional serta dalam penyediaan layanan publik yang lebih efisien dan akurat.
"Sebanyak 67 kabupaten/kota telah mencapai tingkat perekaman KTP-el 100 persen, menandakan bahwa semua penduduk yang wajib memiliki KTP-el di wilayah tersebut telah melakukan perekaman," kata Teguh.Â
"Sementara itu, 412 kabupaten/kota mencapai cakupan perekaman antara 80% hingga 99%, menunjukkan upaya yang signifikan dalam menyelesaikan perekaman di sebagian besar wilayah tersebut," lanjutnya.
Meski begitu, Teguh menyebut masih ada 18 Kabupaten atau kota dengan cakupan perekaman antara 60 persen hingga 79 persen, dan 17 kabupaten/kota yang cakupannya masih kurang dari 60 persen.Â
"Data ini menandakan perlunya perhatian lebih untuk meningkatkan perekaman KTP-el di wilayah yang masih memiliki cakupan rendah, guna memastikan bahwa data kependudukan di seluruh wilayah Indonesia dapat lebih akurat dan lengkap," ucap Teguh.
Diketahui, data kependudukan Indonesia mencatat jumlah total penduduk sebesar 282.477.584 jiwa. Dari jumlah tersebut, 142.569.663 jiwa adalah laki-laki, sementara 139.907.921 jiwa adalah perempuan. Distribusi penduduk berdasarkan pulau menunjukkan bahwa Pulau Jawa memiliki proporsi terbesar dengan 55,93 persen total penduduk, atau sekitar 157.393.610 jiwa.
Setelahnya, diikuti distribusinya oleh pulau Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, NTB, Papua dan Maluku.
Teguh menjelaskan, data ini menggambarkan konsentrasi penduduk yang sangat tinggi di Pulau Jawa, mencerminkan peranannya sebagai pusat ekonomi utama, serta menunjukkan sebaran penduduk yang lebih rendah di pulau-pulau lainnya, yang penting untuk diperhatikan dalam perencanaan pembangunan dan pengembangan infrastruktur secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
"Data kependudukan di Indonesia telah dimanfaatkan secara luas untuk verifikasi dan validasi data oleh 6.535 lembaga pusat dan daerah yang bekerja sama dengan Kemendagri," sebut Teguh.
Ia menuturkan bahwa data kependudukan menjadi dasar yang penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik.Â
Teguh pun berharap rilis data kependudukan ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat serta menunjukkan bahwa Indonesia memiliki database kependudukan yang memberikan kontribusi besar dalam pembangunan nasional.