Joni Bocah Pemanjat Tiang Bendera Bakal Diberi Terapi Naikkan Tinggi Badan Demi Masuk TNI

Danrem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes (kanan)
Sumber :
  • ANTARA/Kornelis Kaha

Kupang, VIVA – Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Joao Xavier Barreto Nunes menyatakan siap membina Yohanes Ande Kalla atau Joni yang terkenal karena bendera merah putih, agar bisa lolos seleksi menjadi prajurit TNI.

“Saya akan bina dia, saya akan mempersiapkan dia nanti kemudian kita tanya dia, dia mau tes dimana, kan kita ada Bintara, ada Tamtama dan ada Wamil, nah kalau mau Wamil kita akan arahkan ke Universitas Pertahanan Atambua, nanti akan kita arahkan,” katanya saat ditemui di Kupang, Rabu.

Yohanes Ande Kala atau Joni Kala, yang sempat viral dengan aksi heroik memanjat tiang bendera di Belu, NTT pada 2018 lalu.

Photo :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Hal ini disampaikannya saat bertemu dengan Yohanes Ande Kalla atau yang disebut Joni di Makorem 161/Wirasakti Kupang, setelah dinyatakan tak lolos seleksi masuk TNI AD karena tinggi badan.

Danrem menjelaskan bahwa Joni pada dasarnya ingin menjadi prajurit TNI AD, namun sayang setelah dirinya terkenal, tidak ada yang membina dia sejak dini agar mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang prajurit TNI.

Orang nomor satu di Korem 161/Wirasakti itu mengaku baru bertemu dengan Joni pada Maret 2024.

Saat itu, Danrem sudah berpesan kepada Joni agar jika ingin menjadi prajurit TNI maka harus mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari.

Komandan berbintang satu itu mengatakan bahwa memang selama 1,5 bulan terakhir ini Dandim Belu sudah berusaha membantu dan mendidik Joni, namun hasilnya belum signifikan.

“Memang kemarin masalahnya di tinggi badan, Joni tinggi badan hanya 155,8 meter, sementara ada juga yang tinggi badannya 162,9 meter tetapi tidak lolos juga, padahal syaratnya 163 meter, ya kita tetap berpegang teguh pada syarat yang ada,” ujar dia.

Dia menambahkan bahwa jika saat tes Bintara tidak lulus karena tinggi badan, maka Joni akan disiapkan untuk mengikuti tes di universitas pertahanan melalui jalur khusus untuk tes kejuruan atau keahlian pada akhir Agustus 2024.

Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

Menurut dia, untuk menjadi tentara tidak perlu lagi harus berada di medan perang, tetapi di bidang lain, seperti bagian kejuruan lainnya.

Dia mengatakan Joni dalam hal fisik akan diberikan terapi khusus sehingga bisa meningkatkan tinggi badannya dalam beberapa centimeter sehingga kelak bisa lolos masuk TNI.

Dapat Hibah 5 Juta Blangko dari Kemendagri, Pemprov Jakarta Jamin Cetak KTP Kini Hanya 15 Menit

Yohanes Ande Kalla atau yang disapa Joni Kalla, bocah yang viral panjat tiang bendera

Photo :
  • ANTARA/Tangkapan layar

“Ada terapi yang akan diberikan, saya sudah tanya-tanya dan bisa untuk meningkatkan tinggi badan, nanti akan kita terapkan ke Joni,” ujar dia.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Daerah Terdampak Tak Ditunda

Sementara itu Joni, mengaku akan mempersiapkan diri untuk mengikuti tes masuk TNI berikutnya di Unhan nanti, sebab dia mengaku yang penting bisa menjadi tentara.

“Saya yang penting menjadi tentara, nanti saya akan mempersiapkan diri lebih baik lagi, sebagai persiapan untuk tes masuk nanti,” ujar dia. (Ant)

Presiden PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin

Sosok Adik Kandung Menhan Sjafrie, Ternyata Jenderal Bintang 2 TNI Eks Petinggi BIN

Sosok adik kandung Menteri Pertahanan RI (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, Maroef Sjamsoeddin, eks Wakil Kepala BIN dan Presiden Direktur Freeport Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024