Imbauan Menkes Agar Anak-anak Terhindar dari Gagal Ginjal: Kurangi Konsumsi Gula dan Minuman Manis
- VIVA/ Isra Berlian
Jakarta, VIVA – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya anak-anak untuk tidak mengonsumsi gula dan minuman manis secara berlebihan. Ia menilai mengonsumsi gula berlebihan dapat memicu berbagai penyakit termasuk stroke, jantung hingga gagal ginjal.
Hal tersebut diungkap Menkes Busi saat ditanya terkait lonjakan kasus gagal ginjal pada anak-anak di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Jadi teman-teman tolong didik masyarakat, minumnya jangan kebanyakan manis-manis, jangan kebanyakan gula, gula itu bisa kena stroke, bisa kena jantung, kena ginjal, kena mata, jadi kurangi konsumsi gula ya," kata Menkes Budi kepada wartawan di Jakarta Selatan, Selasa, 6 Agustus 2024.
Di sisi lain, Menkes Budi mengatakan tenaga kesehatan di Indonesia sudah masif melakukan screening penyakit bagi orang dewasa maupun anak-anak. Adapun screening tersebut dilakukan di puskesmas setempat.
"Ini sudah 200 juta screening, lebih dari 60 juta orang, kan kelihatan oh yang gula darahnya tinggi di anak-anak banyak. Dulu juga, cuma sekarang baru ketahuan saja, jadi kalau gula darah tinggi pada anak kemungkinan dia kena diabetes tipe 2, nah itu harus treatmentnya beda. Nah, itu yang kita duga mungkin terjadi di RSCM, mungkin dulu gak tertangani karena enggak tahu," kata dia.
Ia juga menyebut temuan lonjakan kasus gagal ginjal pada anak di RSCM sudah ada dari lama, namun baru terdeteksi pada masa sekarang.
"Jadi yang di rumah sakit bukan tiba-tiba melonjak gara gara ada kejadian luar biasa tapi karena dulu gak terdeteksi saja, sekarang lebih bagus terdeteksi, orang ketahuan dini," ujar Menkes Budi.
Maka itu, Menkes Budi berencana akan memanggil pihak RSCM buntut temuan kasus gagal ginjal pada anak tersebut. Ia menilai segala penyakit yang terdeteksi dini lebih baik jika ditangani dengan cepat.Â
"Saya akan panggil teman-teman dari RSCM. Menurut saya lebih baik ketahuan, yang penting adalah orangnya ketahuan dan bisa treatment lebih cepat dan ini yang akan saya omong sama RSCM," kata Menkes Budi.