Polri Pertimbangkan Hukuman untuk Benny Setelah Gagal Ungkap Sosok T dalam Praktik Judi Online

Benny Rhamdani Rampung diperiksa Bareskrim Polri.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Jakarta, VIVA – Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri sedang pertimbangkan konsekuensi hukum setelah Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, gagal membuktikan sosok berinisial T yang diduga terlibat dalam praktik judi online.

“Konsekuensi hukum nanti kita lihat. Nanti kita analisis kembali keterangan-keterangan itu, bisa dilihat apakah itu menyebarkan berita dan lain sebagainya. Ini tentu saja kita dalami,” kata Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, pada Senin (5/8/2024), dilansir dari Antara.

Sebelumnya, dalam pengakuan Benny, ia menyatakan bahwa dirinya sempat menyebut individu dengan inisial T sebagai sosok yang mengendalikan bisnis perjudian online di Indonesia dan kebal terhadap hukum. Pernyataan ini diungkapkan oleh Benny dalam sebuah rapat terbatas yang diadakan di Istana Kepresidenan.

“Saya cukup menyebut inisialnya T aja paling depan, yang (inisial huruf) kedua saya nggak perlu saya sebut. Dan ini saya sebut di depan Presiden,” ujar Benny dalam tayangan YouTube BP2MI, Kamis (25/7/2024).

Benny Rhamdani penuhi panggilan Bareskrim Polri

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Politikus dari Partai Hanura ini mengungkapkan bahwa T adalah seorang warga negara Indonesia yang mengoperasikan bisnis judi online dan penipuan online di Indonesia dari Kamboja. Informasi ini diperoleh BP2MI setelah menyelidiki kasus penempatan ilegal pekerja migran Indonesia di Kamboja.

Dikarenakan kegagalan Benny dalam mengungkapkan sosok T, Dittipidum akan terus mengumpulkan informasi tambahan untuk menentukan apakah penyelidikan terhadap sosok di balik kasus judi online di Kamboja ini akan dilanjutkan.

Mengenai kemungkinan Benny akan dipanggil kembali untuk memberikan keterangan sebagai saksi, Djuhandani menyatakan bahwa pemeriksaan yang telah dilakukan dianggap sudah memadai.

Bahaya dan Dampak Judi Online: Ancaman Tersembunyi yang Mengancam Masyarakat

“Kita lihat nanti, keterangan lebih lanjut. Apakah ini akan kita gelar, akan kita analisis bersama, tapi yang jelas dari sumbernya saja sudah tidak bisa menyebutkan siapa T. Jangan sampai ada korban-korban lain seperti kemarin yang melaporkan dengan nama T di depan,” terangnya.

Langkah Tegas Pemerintah dalam Memerangi Judi Online di Indonesia: Bagaimana Kolaborasi Dijalankan?

Djuhandani juga menegaskan bahwa Dittipidum terus berkoordinasi untuk menindaklanjuti laporan terkait Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), khususnya yang berkaitan dengan dugaan TPPO dalam praktik judi online di Kamboja.

“Kalau terkait TPPO, setiap kita ada laporan, kita terus berkoordinasi, baik itu dengan Kementerian Luar Negeri. Seandainya ada pemulangan pun kita selalu melaksanakan pendalaman. Bukan hanya karena Pak Benny menyampaikan seperti itu lalu kita perbuat, selama ini sudah berbuat,” kata dia.

96 Juta Kendaraan Gak Bayar Pajak Bakal Disatroni Polisi ke Rumah

Benny Rhamdanisendiri telah menjalani pemeriksaan lanjutan pada Senin, 5 Agustus. Dalam beberapa kali pemeriksaanya,  Benny mengubah beberapa pernyataannya dari pemeriksaan awal, termasuk mengenai sumber informasi awal yang menyebutkan sosok T kepada Benny.

“Kalau pada 23 Juli itu dia menyampaikan bahwa sumber yang pertama kali menyampaikan adalah korban pekerja migran yang dari Kamboja. Sekarang diralat bahwa informasi itu didapat dari Saudara Joko Purwanto yang kebetulan yang bersangkutan adalah Kepala UPT BP2MI dari Serang dan saat ini sudah meninggal,” kata dia.

Mantan Ketua MK Mahfud MD di Podcast Terus Terang Mahfud MD

Photo :
  • Youtube Mahfud MD Official

Sebelum diperiksa, Benny pernah mengungkapkan apabila ada orang yang meragukan pernyataannya dapat mengkonfirmasi kebenarannya dengan Mantan Menko Polhukam (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan), yaitu Mahfud MD.

“Boleh ditanya ke Pak Menko Polhukam, Pak Mahfud MD saat itu. Presiden kaget, pak Kapolri kaget, agak cukup heboh rapat terbatas saat itu,” kata Benny.

Pernyataan Benny lantas membuat nama Mahfud MD ikut terseret, Mahfud kemudian memberikan klarifikasi di akun Youtube-nya, ia mengaku bahwa dirinya tidak ingat dengan pasti siapa yang dimaksud oleh Benny. Sebab, pada saat itu, Benny melaporkan cukup banyak nama dalam rapat tersebut.

"Mr T itu, saya tidak ingat persis Mr T itu, karena waktu itu nama banyak ketika disampaikan di dalam rapat itu, memang menyebut nama-nama banyak, termasuk yang diberikan ke saya nama-nama itu, yang kemudian saya tindaklanjuti seperti ke Batam," kata Mahfud.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya