Kwarnas Sayangkan Sikap Nadiem yang Ingin Hapus Pramuka dari Ekskul Wajib
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta, VIVA – Sekjen Kwarnas Gerakan Pramuka Mayjen (Purn) Bachtiar Utomo angkat suara terkait Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Makarim yang menghapus aturan yang mewajibkan siswa mengikuti ekskul Pramuka.
Bachtiar, menyayangkan sikap Nadiem terkait penghapusan siswa wajib mengikuti Pramuk. Padahal, menurutnya, Pramuka sangat perlu bagi anak-anak untuk pelatihan pembentukan karakter bangsa.
"Pramuka itu penting. Maka mencermati hal ini, seperti yang tadi saya sudah bilang ya, seharusnya ya Pramuka ini tetap diadakan," kata Bachtiar kepada wartawan di Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.
Selain itu, Bachtiar juga menegaskan bahwa dari mulai-mulai anak sekolah TK hingga orang dewasa, seharusnya mendapatkan pembinaan untuk mengikuti Pramuka.
Kwarnas juga telah mengirimkan surat pada Nadiem terkait penghapusan yang mewajibkan siswa untuk mengikuti Pramuka.
"Kami juga sudah kirim surat kepada Pak Nadiem terkait hal ini. Sampai dua kali, bulan Maret dan April, waktu Raker juga ada pernyataan dari 34 Kwarda beserta jajarannya (yang menolak pernyataan Nadiem)," ujarnya.
Sebagai informasi, Hari Pramuka diperingati setiap 14 Agustus karena bertepatan dengan hari lahirnya Gerakan Pramuka Indonesia.
Tahun ini merupakan peringatan Hari Pramuka yang ke-63. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah menetapkan tema Hari Pramuka ke-63 Tahun 2024, yaitu "Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI".
Penetapan tersebut merujuk Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 104 Tahun 2024 tentang Tema dan Logo 63 Tahun Gerakan Pramuka.
Tema tersebut diusung dengan harapan agar setiap insan Pramuka selalu berjiwa Pancasila dan turut serta dalam menjaga keutuhan NKRI.