Joni Pemanjat Tiang Bendera Tagih Janji Jokowi dan Panglima Usai Gagal Seleksi Masuk TNI

Joni Ande Kala, pemanjat tiang bendera
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Joni Ande Kala, seorang bocah berusia 14 tahun pada tahun 2018, menjadi viral karena aksi heroiknya memanjat tiang bendera untuk memperbaiki tali bendera yang tersangkut di puncak tiang setinggi 15 meter. Aksi ini dilakukan selama upacara HUT Kemerdekaan Ke-73 RI di lapangan Pantai Motaain, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT. Lokasinya kurang dari satu kilometer dari perbatasan Timor Leste.

Panglima TNI Jenderal Agus Rotasi dan Mutasi 101 Perwira Tinggi TNI, Ini Daftarnya

Aksi heroik Joni mendapat pujian besar dari masyarakat dan warganet. Dia bahkan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, termasuk bantuan dari Jokowi berupa janji akan mempermudah proses Joni saat ia ingin menjadi abdi negara. Namun, Joni justru gagal pada percobaan pertamanya mengikuti tes Bintara TNI.

Yohanes Andekala (Joni) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Photo :
  • VIVA / Syaefullah
TNI AU Tegaskan Anggotanya Tidak Terlibat Dalam Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang

Dalam sebuah video pendek yang diunggah di akun TikTok @agustinus_nahak, Joni mengingatkan janji yang pernah diberikan oleh Jokowi. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Negeri 1 Atambua, Joni memutuskan untuk berkomitmen menjadi abdi negara dengan memilih jalur Bintara TNI.

Setelah mengikuti proses seleksi untuk pertama kalinya, Joni dinyatakan tidak lolos dan disarankan untuk mencoba lagi di tahun berikutnya. Kegagalannya ini tentunya membuat Joni merasa sangat kecewa.

Fakta Penembakan Bos Rental, Penjelasan Kapolsek Cinangka hingga Peran Pembunuh Eks TNI

"Tahun 2024 saya mengikuti tes (TNI), saya gagal," kata Joni.

Dalam video tersebut, Joni yang mengenakan kemeja putih secara terbuka meminta bantuan, dengan menyebut nama-nama pejabat tinggi TNI, termasuk Panglima TNI dan Presiden Jokowi.

"Saya mohon bantuan kepada bapak Presiden bersama bapak Panglima dan juga jajarannya. Saya mohon bantuan untuk meluluskan saya menjadi anggota TNI, sekian dan terima kasih," jelasnya.

Joni Ande Kala, pemanjat tiang bendera

Photo :
  • Istimewa

Joni diketahui pergi ke Kota Kupang untuk mengikuti seleksi Penerimaan Bintara TNI AD Tahun 2024. Ia mengungkapkan bahwa kegagalannya dalam menjadi anggota Bintara TNI disebabkan oleh masalah tinggi badan, sehingga dia diminta untuk kembali mempersiapkan diri guna mengikuti seleksi di tahun mendatang.

"Untuk saat ini mungkin persiapan fisik. Saya akan usahakan sebisa mungkin," terangnya.

Pria berusia 19 tahun itu lantas merasa sangat kecewa dengan kegagalannya, karena sebelumnya ia percaya bahwa janji yang diberikan oleh Presiden akan benar-benar mempermudah prosesnya untuk menjadi abdi negara.

Sebagai informasi tambahan, seleksi Penerimaan Bintara TNI AD tahun 2024 telah dibuka dan berlangsung hingga 30 Juli 2024. Proses validasi, daftar ulang, serta pemeriksaan administrasi akan dilaksanakan di 15 komando daerah militer (kodam) di seluruh Indonesia.

 Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsda) TNI Kusworo

Marsda Kusworo Masuki Masa Pensiun, Marsda Mohammad Syafii Jadi Kepala Basarnas

Marsekal Madya (Marsda) TNI Kusworo dimutasi dari jabatannya sebagai Kepala Basarnas dan digantikan oleh Marsda Mohammad Syafii.

img_title
VIVA.co.id
5 Januari 2025