Wapres Maruf Amin Minta PBNU dan PKB Sudahi Konflik, Ini Respons Pansus
- VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)
Jakarta, VIVA – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin meminta agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyudahi konflik yang beberapa hari terakhir memanas. Menurut Ma’ruf, masing-masing memiliki peran dan jalan masing-masing di tengah masyarakat.
Menanggapi itu, Ketua Panitia Khusus (pansus) PKB bentukan PBNU, Amin Said Husni, mengatakan bahwa itu bagian dari cara PBNU untuk mencari titik temu terkait permasalahan tersebut.
“Ini bagian dari cara kami untuk mencari titik temu,” katanya di arena Konferwil NU Jatim ke-XVIII di Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan bahwa PBNU membentuk pansus untuk mengembalikan PKB ke pangkuan NU. Hal itu diperlukan untuk meluruskan sejarah PKB yang didirikan oleh NU. Segera setelah pernyataan Gus Ipul itu, pihak PKB bereaksi.
Salah satu sumber yang sudah dimintai penjelasan oleh pansus bikinan PBNU ialah mantan Sekretaris Jenderal PKB Lukman Edy. Setelah dirinya dimintai keterangan, Lukman mengungkapkan bahwa pansus akan memanggil Hasanuddin Wahid selaku Sekjen DPP PKB sekarang dan Khofifah Indar Parawansa yang juga pernah aktif di PKB.
Amin menuturkan, keterangan Hasanuddin Wahid diperlukan untuk mengkonfirmasi apa yang sudah disampaikan mantan Sekjen DPP PKB Lukman Edy beberapa hari sebelumnya. “Kita ingin mengkonfirmasi itu kepada sekjen yang sekarang. Ada beberapa informasi dari Bapak Lukman Edy, bagaimana menurut sekjen yang sekarang,” tandasnya.
Salah satu Ketua PBNU itu mengatakan, pansus akan menggali semua informasi dari sumber-sumber yang dinilai berkompeten dan berkaitan dengan sejarah PKB. Keterangan dari sumber-sumber tersebut akan diramu sehingga pansus menemukan informasi yang komprehensif tentang PKB dan sejarahnya.