6 Bulan Hilang, Santri di Konawe Selatan Mengaku Disekap Pria Misterius

Santri di Konawe, Sulteng, 6 bulan diculik OTK
Sumber :
  • tvOne

Konawe, VIVA –  Seorang santri yang sempat dinyatakan hilang 6 bulan lalu akhirnya ditemukan di salah satu Masjid di Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Minggu, 4 Agustus 2024, sore.

Rumah Cawabup Solok Selatan Yulian Efi Ditembak OTK

Korban diketahui bernama Agung Kurniawan, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Raihanun yang berlokasi di Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). 

Ia sempat dikabarkan hilang dari pondok tersebut sejak 25 Februari 2024. Sejak hilang, pihak keluarga dan aparat kepolisian terus berupaya melakukan pencarian.

Lembaga Amil Zakat Bangun Ruang Kelas Tahfidz di Luwu Timur, Wujudkan Mimpi Generasi Qur'ani

Proses pencarian dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menyisir sejumlah lokasi yang dicurigai tempat hilangnya santri tersebut, termasuk menyebarkan foto-foto korban di media sosial.

Santri di Konawe, Sulteng, 6 bulan diculik OTK

Photo :
  • tvOne
Majelis Masyayikh Sebut UU Pesantren Cetak Generasi Santri Berdaya Saing

Setelah berbulan-bulan dilakukan pencarian, Agung ditemukan selamat setelah disekap pria misterius di sebuah masjid yang ada di Desa Pohara, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe.

Mendengar informasi tersebut, polisi kemudian bergerak cepat dan menghampiri korban yang kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Kendari untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

"Benar, sudah ditemukan, selamat. Masih dicek kesehatannya," ujar Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko.

Sementara itu, Agung bercerita selama 6 bulan hilang sebenarnya ia disekap oleh sekelompok orang misterius dalam sebuah kamar yang tidak ditahu keberadaannya.

"Saya di dalam kamar terus, dikunci di dalam. Tidak diizinkan ke luar, mereka hanya bawakan makanan saja ganti-gantian," kata Agung.

Lebih lanjut Agung menjelaskan para pelaku tersebut adalah  laki-laki semua, namun ia tak mengenali satu pun dari mereka. Setiap kali ingin bertanya dan minta dipulangkan, Agung mengaku tidak diberikan ruang.

"Habis bawa makanan, langsung ke luar lagi. Begitu terus tiap hari," tambahnya.

Santri tersebut juga mengaku bahwa kondisi kamar tempat ia disekap sangat tertutup. Tidak ada celah untuk melihat ke luar kamar sebab setiap celah ditutup dengan kain warna hitam. "Gelap, warna hitam semua di dalam," jelansya.

Saat ini, Agung masih berada di RS Bhayangkara Kendari untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dari dokter yang menanganinya termasuk menunggu pihak keluarga yang telah mencarinya selama ini. 

Laporan: Erdika/tvOne Kendari

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya