Prakarsai Pancasila, Menag: Bung Karno Milik Seluruh Bangsa Indonesia

[dok. Humas Kementerian Agama]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan sosok salah satu proklamator kemerdekaan Indonesia yakni Soekarno alias Bung Karno, merupakan milik seluruh bangsa Indonesia.

Aktivitas Retno Marsudi Usai Tak Menjadi Menlu, Isi Seminar Bicara Pancasila Pemersatu Bangsa

Hal itu diutarakan oleh Gus Yaqut saat memberikan Keynote Speech dalam Dialog Kebangsaan yang digelar Gerakan Kristen Indonesia Raya (Gekira) di Jakarta.

"Karena Bung Karno merupakan salah satu pemrakarsa Pancasila, yang menjadi perekat bangsa Indonesia hingga saat ini," kata Yaqut di Jakarta pada Sabtu, 3 Agustus 2024.

Menag Nasaruddin Umar: Santri Bisa Jadi Apa Saja, dari Menteri Sampai Presiden

[dok. Humas Kementerian Agama]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Karenanya, Menag menegaskan bahwa sebagai salah satu tokoh yang melahirkan Pancasila, Bung Karno tidak dapat diklaim oleh satu pihak saja. "Bung Karno milik seluruh bangsa Indonesia," ujarnya.

Gus Yaqut: Nasaruddin Umar Bukan Menteri Agama Kaleng-kaleng

Selain itu, Menag juga mengungkapkan kerendahatian Bung Karno, yang senantiasa menghargai kelompok lain dalam mewujudkan bangsa Indonesia.

Bahkan, Dia juga mengatakan Bung Karno sendiri sebenarnya tidak pernah ingin mengklaim bahwa Pancasila adalah hasil buah karya pikirannya.

"Bung Karno juga mengatakan dengan sangat rendah hati, 'Aku tidak mengatakan bahwa aku yang menciptakan Pancasila, apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi, ke dalam tradisi-tradisi kami sekali, kami sendiri kemudian menemukan lima butir mutiara yang indah'," kata Menag mengutip perkataan Sang Proklamator.

Lebih lanjut, Menag juga menyampaikan bahwa Indonesia didirikan dengan penuh keragaman, dan kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan bersama semua pihak.

"Tidak boleh ada satu golongan pun, tidak boleh ada satu ras pun, bahkan tidak boleh ada satu agama pun yang boleh mengklaim bahwa Indonesia ini hanya milik mereka sendiri," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya