Mega Lapor Kapolri Jika Hasto Diproses Hukum, Ngabalin: Harusnya Legowo

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin ikut angkat bicara menyoroti pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang bilang akan menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, jika Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto digarap penegak hukum.

Pengakuan Eks Pegawai Rutan KPK Terima Uang Hasil Pungli Rp 70 Juta di Masjid

Ngabalin pun mengingatkan kembali pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa korupsi adalah extra ordinary crime.

"Tidak bisa, karena KPK itu institusi negara, oleh UUD 1945 menjelaskan KPK adalah institusi negara dan Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa korupsi itu adalah extra ordinary crime, dan institusi satu satunya yang memiliki powerfull itu adalah KPK. Makanya, apapun juga harus memberikan dukungan kepada bapak-bapak yang diamanahkan oleh negara, oleh rakyat dalam menangani masalah tindak pidana korupsi," kata Ngabalin kepada awak media Jumat, 2 Agustus 2024.

Setelah Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor Muncul, KPK Respons Begini

Megawati Soekarnoputri saat pimpin Pelantikan di Sekolah Partai

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Menurut Ngabalin, semestinya Megawati legowo jika ada kadernya diperiksa KPK maupun penegak hukum lainnya. Selain itu, kata Ngabalin, semua pihak seharusnya memberikan kepercayaan penuh kepada KPK yang bekerja memberantas korupsi.

KPK Didesak Segera Jemput Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor Usai Muncul ke Publik

"Kalau hari ini ada tokoh-tokoh tertentu yang sedang diperiksa atau harus menghadapi tuntutan dan perintah regulasi, mari kita harus legowo dan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada KPK terhadap proses ini. Jangan pernah ada orang yang bisa diintervensi kekuasaan hukum langkah-langkah yang dilakukan oleh KPK,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ngabalin juga menanggapi soal Megawati yang menduga ada kekuasaan mengobrak-abrik proses hukum. Ngabalin menepis hal tersebut. Bahkan, ia menyebut itu fitnah baru.

“Bukan saja tidak benar, tapi itu bisa nanti menimbulkan fitnah baru dan tidak bagus dalam memberikan edukasi kepada publik,” imbuhnya.

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika di KPK

Prabowo Tak Mau Kaji Ulang 10 Capim, KPK Bilang Begini

Presiden RI Prabowo Subianto mengaku tak mau mengkaji ulang 10 nama calon pimpinan (capim) KPK yang sudah disetorkan kepada DPR RI.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024