Soroti Soliditas Polri Buntut Bentrok di Tual Maluku, DPR: Itu Fatal, Tak Perlu Terjadi

Polisi melerai bentrokan di Maluku (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • Istimewa/Christ Belseran

Jakarta, VIVA - Insiden bentrokan aparat personel Brimob dengan anggota Polres di Tual, Maluku, belum lama ini jadi sorotan DPR. Meski sudah berdamai, bentrokan antar aparat itu dinilai mencederai peran Polri yang seharusnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Berdampak ke Industri, DPR Sebut Aturan Kemasan Rokok Polos Rugikan Sektor Tembakau

Komisi III DPR RI mengingatkan agar Polri menjaga perannya tanpa memunculkan kegaduhan di tengah masyarakat. Bagi Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Gilang Dhielafararez, peristiwa bentrok aparat Polri itu memalukan.

“Itu kan tindakan yang memalukan dan tidak patut dilakukan. Kepolisian yang memiliki tugas dan fungsi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat malah justru membuat kegaduhan. Apalagi ini sesama internal anggota kepolisian,” kata Gilang, dikutip pada Kamis, 1 Agustus 2024. 

Polri Bentuk Satgas Usut Pengelolaan Keuangan PON XXI

Gilang mengingatkan juga dalam bentrokan itu bertepatan dengan Umat Kristiani yang tengah ibadah malam di gereja. Aksi bentrok aparat itu membuat jemaat gereja dan warga sekitar panik.

Dia menilai perilaku para anggota korps Bhayangkara itu tak pantas dicontoh. “Itu fatal, mengingat bentrokan dilakukan di depan rumah ibadah. Jelas itu mengganggu kenyamanan dan keamanan umat untuk beribadah," lanjut Gilang yang juga Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR itu.

Petinggi Gerindra Diisukan Gantikan Retno Marsudi Jadi Menlu, Begini Respons DPR

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Gilang Dhielafararez

Photo :
  • DPR RI

Pun, Gilang mendorong Polri bisa menyelesaikan persoalan itu dengan tuntas. Kata dia, jangan ada lagi sikap arogansi aparat yang jadi sorotan.

"Kami mendorong kepolisian untuk segera menuntaskan permasalahan tersebut. Arogansi aparat seperti ini meresahkan masyarakat,” ujar politikus PDIP itu.

Gilang menambahkan peristiwa bentrok di Tual itu juga bukan cerminan dari anggota kepolisian yang sesungguhnya. Polri mesti menjaga kesolidan antar anggota dan kesatuannya.

Gilang bilang mestinya peristiwa ini tak perlu terjadi. Ia minta Polri bisa makin mengedepankan soliditas internal.

“Kalau antar-sesama satuan solid. Harusnya hal semacam ini tidak perlu terjadi apalagi sampai baku tembak dan mengganggu masyarakat,” ungkap legislator dari dapil Jawa Tengah II itu. 

Kemudian, ia meminta agar pimpinan Polri menaruh perhatian pasca insiden bentrok itu karena untuk menjaga integritas institusi dan kepercayaan  terhadap kepolisian. 

Kata dia, Komisi III DPR sebagai mitra Polri juga mendorong ada evaluasi internal guna mengantisipasi peristiwa di Tual tak terjadi lagi.

“Kalau tidak ada tindakan tegas dan perbaikan dari jajaran Polri, bisa-bisa masyarakat semakin ragu dengan kredibilitas kepolisian. Kami DPR mendorong keutuhan Polri,” sebut Gilang.

Insiden bentrok antar aparat terjadi melibatkan anggota Polres Kota Tual dengan Brimob BKO Resimen Pas 4 Pelopor Polda Maluku. Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Kota Tual, Minggu malam, 28 Juli 2024. 

Dalam bentrokan itu juga diwarnai letusan senjata api secara bertubi-tubi. Peristiwa bentrokan itu juga viral di media sosial. 

Bentrokan tersebut diduga dipicu kesalahpahaman antara anggota Polantas Polres Tual dengan oknum Brimob saat ada razia kendaran. Sejumlah pemotor yang melanggar aturan ditilang Polantas. Namun, ada pemotor yang kena tilang kabur. Dia melapor ke teman-temannya dari Brimob. Setelah itu, terjadi serangan dari Brimob ke markas Polres Tual yang diwarnai bentrok hingga tembakan senpi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya