Terpopuler: Pemimpin Hamas Tewas, Vonis Bebas Ronald Tannur hingga Bukti Baru Kasus Vina Cirebon
- Al Syarq
Jakarta, VIVA – Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyebutkan, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas setelah kediamannya di Teheran menjadi sasaran serangan.
IRGC menyebutkan, penyelidikan sedang dilakukan untuk menemukan penyebab insiden tersebut.
Pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri mengatakan, pembunuhan Haniyeh merupakan eskalasi serius yang tidak akan mencapai tujuan. Setelah kematian Haniyeh, Zuhri pun mendeklarasikan perang terbuka.
Berita tentang serangan yang mengakibatkan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh meninggal tersebut menjadi berita terpopuler di kanal News VIVA, Rabu, 31 Juli 2024.
Sementara dari dalam negeri, berita tentang vonis bebas Ronald Tannur dalam kasus pembunuhan terhadap Dini Sera Afrianti, banyak menarik perhatian pembaca VIVA.
Berikut ini lima berita terpopuler di kanal News VIVA, Rabu, 31 Juli 2024 yang dirangkum dalam tulisan round up:
1. BREAKING NEWS: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas di Iran
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas setelah kediamannya di Teheran menjadi sasaran serangan. Hal itu disampaikan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dalam sebuah pernyataan.
"Serangan itu dilakukan Rabu pagi," kata Departemen Hubungan Masyarakat IRGC, dikutip dari Iran International, Rabu, 31 Juli 2024.
Mereka menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk menemukan penyebab insiden tersebut. Simak berita selengkapnya di sini.
2. Ternyata Ini Pertimbangan Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur
Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya memvonis bebas Gregorius Ronald Tannur dalam kasus dugaan pembunuhan Dini Sera Afrianti yang merupakan kekasihnya sendiri.
Hakim menyatakan terdakwa Gregorius Ronald Tannur anak dari anggota DPR RI Edward Tannur, tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Pasal 338 KUHP, Pasal 351 KUHP dan Pasal 359 KUHP, dalam putusan hakim Rabu 24 Juli 2024.
Hakim pun meminta terdakwa dibebaskan dari tahanan dan memulihkan hak-hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya. Baca berita selengkapnya di sini.
3. Bukti Pembalut, Pengacara Ini Meyakini Kasus Vina Bukanlah Pemerkosaan dan Pembunuhan
Pengacara dari dua teman Vina (Widi dan Mega), Muchtar Effendi mengatakan pembalut menjadi bukti baru kasus Vina.
Pengacara Muchtar Effendi menilai, pada saat kejadian, ditemukan bukti pembalut sehingga pada saat kejadian 27 Agustus 2016, Vina sedang menstruasi.
Dilansir dari akun YouTube Bravos Channel, Muchtar Effendi menjelaskan, berdasarkan keterangan dari teman Vina, Widi, sebelum peristiwa itu, Vina tiba-tiba menghubungi Widi dan Mega lewat BlackBerry Messenger (BBM) untuk menjemput Vina. Simak berita selengkapnya di sini.
4. Tak Terima Pemimpinnya Tewas, Pejabat Hamas Deklarasikan Perang Terbuka
Pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran merupakan eskalasi serius yang tidak akan mencapai tujuannya. Hal itu disampaikan oleh pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri.
Di situs berita Shehab yang berafiliasi dengan Hamas, Abu Zuhri mengatakan bahwa Hamas adalah sebuah gerakan yang cukup kuat untuk bertahan lebih lama dari kematian pemimpinnya.
Zuhri juga mendeklarasikan perang terbuka setelah kematian Haniyeh. "Kami melancarkan perang terbuka untuk membebaskan Yerusalem dan siap membayar harga berapa pun," ucapnya, dikutip dari Times of Israel, Rabu, 31 Juli 2024.
Diketahui, Haniyeh tewas setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran dan setelah bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei. Baca berita selengkapnya di sini.
5. Tak Kantongi Izin Praktik, Dokter yang Tangani Sedot Lemak Ella Nanda Terancam Pidana
A, dokter yang menangani operasi sedot lemak selebgram Ella Nanda diketahui tak memiliki izin praktik sebagai dokter spesialis bedah. A hanya seorang dokter umum yang berpraktik di WSJ Clinic.
“Nah hasilnya (pemeriksaan) adalah memang dokter yang bersangkutan bukan dokter spesialis, merupakan dokter umum,” kata Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana, Selasa 30 Juli 2024.
A tidak memiliki izin sebagai dokter bedah. Namun dia hanya pernah mengikuti pelatihan sedot lemak. Baca berita selengkapnya di sini.