Semangat Hamas Makin Kuat guna Lancarkan Perlawanan terhadap Israel, Kata Pakar Timur Tengah

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat menghadiri pelantikan Presiden Iran
Sumber :
  • Ist

Jakarta, VIVA - Pembunuhan Israel terhadap petinggi organisasi perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, menghancurkan kepercayaan Hamas terhadap Israel dan berpotensi mempersulit upaya mengakhiri perang di Jalur Gaza, menurut pakar Timur Tengah dari Universitas Indonesia Yon Machmudi.

Penghancuran Bangunan Jadi Komponen Utama Israel Jajah Palestina, Menurut Laporan Uni Eropa

“Dengan adanya pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh, maka akan semakin menghilangkan kepercayaan Hamis terhadap pihak Israel dalam upaya gencatan senjata,” ucap Yon dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.

Ia mengatakan, serangan tersebut merupakan preseden buruk dalam rencana perdamaian dan gencatan senjata yang diusahakan kedua belah pihak.

Senat AS Gagal Stop Penjualan Senjata Perang ke Israel tapi Teguran Keras untuk Biden

VIVA Militer: Juru Bicara Hamas, Abu Obeida

Photo :
  • royanews.tv

Padahal, perundingan untuk mengakhiri peperangan hampir menemukan titik temu.

China Sebut Veto AS atas Resolusi Gencatan Senjata Gaza Dorong Palestina ke Kegelapan

Peperangan antara kedua belah pihak pun berpotensi membesar setelah meninggalnya pemimpin politik Hamas itu, ucap Yon.

“Setelah terbunuhnya Ismail Haniyeh, pihak Hamas pasti akan menutup kemungkinan penyerahan tawanan yang ada di wilayah Gaza,” kata dia, menambahkan.

VIVA Militer: Brigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas Palestina

Photo :
  • nytimes.com

Meski demikian, menurut Yon, terbunuhnya Haniyeh tak akan menyurutkan perlawanan di kalangan faksi perlawanan Palestina karena Hamas maupun faksi-faksi lain tak bergantung dengan kepemimpinan tunggal.

Pemimpin baru pun dapat langsung muncul untuk menggantikan pemimpin sebelumya yang terbunuh.

Wafatnya petinggi Hamas itu justru akan semakin menguatkan persatuan faksi-faksi perlawanan Palestina untuk melanjutkan perjuangannya demi kemerdekaan Palestina, khususnya setelah mereka menandatangani Deklarasi Beijing beberapa waktu yang lalu, ucap akademisi itu.

“Terlebih, pasca adanya komitmen untuk bersatu di Beijing, semangat mereka justru akan semakin kuat guna melancarkan perlawanan dan pembalasan terhadap Israel,” tutur Yon.

Gerakan perlawanan Palestina Hamas pada Rabu memastikan Ismail Haniyeh, petinggi politik gerakan tersebut, meninggal dunia akibat serangan Israel di tempat tinggalnya di Teheran, Iran.

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari bangsa Palestina yang besar. Ismail Haniyeh," demikian pernyataan Hamas melalui media sosial Telegramnya.

"Pemimpin gerakan meninggal dunia akibat serangan Zionis laknat pada tempat tinggalnya di Teheran setelah mengikuti upacara pelantikan Presiden Iran yang baru," ucap Hamas. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya