Kejagung Usut Dugaan Pencucian Uang Crazy Rich Surabaya Budi Said

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Jakarta, VIVA – Kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan Crazy Rich Surabaya, Budi Said, tengah diusut Kejaksaan Agung (Kejagung).

Hakim Nilai Tuntutan 12 Tahun Penjara buat Harvey Moeis Terlalu Berat, Begini Alasannya

Kejagung mengaku sudah menerbitkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) guna mendalami aliran dana hasil korupsi Budi Said tersebut. Adapun kasus ini pengembangan kasus tindakan korupsi dalam jual-beli emas di perusahaan pelat merah, PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

"Sudah ada (Sprindik) sejak Maret 2024," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, Rabu, 31 Juli 2024.

Kejagung Masih Pikir-pikir Mau Banding Vonis Harvey Moeis yang Cuma 6,5 Tahun

Budi Said

Photo :
  • Istimewa

Pada Senin, 29 Juli 2024 lalu, pihaknya sudah memeriksa seorang saksi dalam kasus ini. Saksi yang diperiksa berinisial LA selaku Staf Legal PT BCA Tbk. Meski begitu, dirinya tidak merinci perihal hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dari saksi tersebut.

Harga Emas Hari Ini 23 Desember 2024: Produk Global Bervariasi, Antam Tak Berubah

"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud," katanya.

Sebelumnya diberitakan, penyidik Pidsus Kejagung telah menetapkan Budi Said sebagai tersangka korupsi terkait transaksi pembelian emas di PT Antam Butik Surabaya seberat 7 ton pada November 2018. Budi Said langsung ditahan. 

Selain Budi Said, Kejagung juga menetapkan eks GM PT Antam, Abdul Hadi Aviciena sebagai tersangka. Ia diduga berkongkalikong dengan Budi Said dalam kasus itu. Menurut Kejagung, negara dirugikan dalam transaksi tersebut seberat 1,3 ton emas, setara dengan Rp 1,2 triliun.

Tiga bos smelter jalani sidang vonis kasus korupsi timah

Tiga Bos Smelter Kasus Korupsi Timah Divonis 4-8 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Tipikor, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, turut membacakan putusan atau vonis kepada tiga petinggi smelter terkait kasus dugaan korupsi pengelola

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024