Umbar Payudara di Tiktok, Perempuan di Lombok Ngaku Mabuk Tuak

Tangkapan layar pelaku memamerkan payudara saat live Tiktok (istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)

Lombok, VIVA – Seorang perempuan di Kecamatan Aikmal, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, diamankan polisi usai memamerkan payudara di aplikasi Tiktok. Perempuan berinisial F (24 tahun) melakukan aksi tak senonoh tersebut saat tengah siaran langsung Tiktok.

Hasnuryadi: Perempuan Penggerak Perubahan Jaga Kesehatan Masyarakat di Kalsel

Kejadian tersebut menghebohkan jagat maya dan masyarakat di Lombok. Terlebih lagi, pelaku saat siaran langsung tersebut menggunakan bahasa Sasak, Lombok. Bahkan, Majelis Adat Sasak mengecam aksi tersebut dan meminta aparat kepolisian turun tangan.

Setelah viral aksi pornografi tersebut, F kemudian menyerahkan diri ke Polsek dan diamankan di Polres Lombok Timur.

Hambatan Struktural-Budaya Masih Batasi Partisipasi Perempuan dalam Politik, Menurut Peneliti

“Oknumnya menyerahkan diri ke Polsek lalu dibawa ke Polres,” kata Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman pada Rabu, 31 Juli 2024.

Tangkapan layar pelaku memamerkan payudara saat live Tiktok (istimewa)

Photo :
  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)
Polisi Tangkap Pria Pembuang Jasad Wanita Terbungkus Kasur di Tangerang

F menyerahkan diri karena warga mulai geram dengan aksi yang dilakukannya. Dia kemudian mengamankan diri ke Polsek untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pelaku mengaku nekat melakukan aksi memamerkan payudara karena mabuk minuman tradisional jenis tuak.

“Informasi sementara, dia mempertontonkan area sensitifnya gara-gara meneguk tuak yang dibeli di (Kecamatan) Labuhan Haji,” ujarnya.

Sebelumnya, masyarakat mendadak dihebohkan dengan aksi pelaku yang memperlihatkan auratnya dengan menggunakan bahasa Sasak. Pelaku diduga nekat melakukan aksi tersebut demi gift atau hadiah dari penonton Tiktok. Namun, saat memberikan keterangan kepada polisi, pelaku mengaku akibat minuman beralkohol sehingga hilang kendali diri.

Ilustrasi perempuan menggunakan ponsel.

Perempuan Bergerak Lindungi Ruang Digital

Risiko serangan siber bisa terjadi kepada siapa saja, baik itu individu, organisasi, bahkan negara.

img_title
VIVA.co.id
11 November 2024