KPK Bukan Saja Butuh Orang Baru tapi Juga Orang Luar Biasa

Gedung Merah-Putih KPK
Sumber :
  • VIVA/Andry Daud

Jakarta, VIVA – Survei Litbang Kompas mengeluarkan hasil bahwa sebanyak 51,4 persen responden ingin pimpinan KPK periode selanjutnya adalah orang-orang yang baru. Walau beberapa calon pimpinan atau capim yang ikut seleksi saat ini masih ada beberapa pimpinan yang masih menjabat sekarang.

Menyikapi hasil survei itu, mantan penyidik KPK memberikan sebuah pesan menohok. M Praswad Nugraha diantaranya, yang mengatakan bahwa kerusakan yang dialami oleh KPK saat ini memang sudah selaras dengan sejumlah hasil survei. Ia menyebut memang sudah sepatutnya pimpinan KPK berdasar pada orang-orang baru.

"Sejak awal kami percaya bahwa kerusakan yang terjadi di KPK saat ini sudah terjadi secara sistemik sehingga selaras dengan hasil survei. Bahkan, lebih serius, KPK membutuhkan pimpinan yang bukan hanya baru tetapi luar biasa," ujar Praswad kepada wartawan, Selasa 30 Juli 2024.

Praswad menjelaskan, KPK tidak akan mungkin bisa diperbaiki oleh wajah-wajah lama, pimpinan KPK periode saat ini. Sebab, mereka dinilai gagal dalam periode kepemimpinannya sehingga membuat KPK menjadi lembaga yang paling tidak dipercaya publik

"Seharusnya Pimpinan KPK lama menyadari mereka telah gagal karena bagian dari masalah," kata dia.

Diwartakan sebelumnya, survei Litbang Kompas menyatakan bahwa sejumlah responden menginginkan pimpinan KPK periode selanjutnya berdasarkan dari orang-orang baru. Hasilnya, sebanyak 51,4 persen responden yang menginginkan hal itu.

Adapun pengumpulan pendapat tersebut dihitung Litbang Kompas melalui telepon pada tanggal 22-24 Juli 2024.Sebanyak 530 responden dari 38 provinsi berhasil diwawancara. 

Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi. Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 4,32 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pengambilan sampel dimungkinkan terjadi.

Setelah Bank Indonesia, Giliran KPK Geledah Kantor OJK soal Korupsi Dana CSR

Litbang Kompas mempertanyakan kepada responden soal sebaiknya KPK periode lima tahun kedepan yakni 2024-2029 atau tetap perlu menyisakan ada komisioner periode sebelumnya (2019-2024) atau semuanya orang baru? Lantas kebanyakan responden menginginkan semua orang harus baru.

1. Semua orang harus baru sebanyak 51,4 persen

Jalani Sertijab, Setyo Budiyanto Cs Resmi Menjabat Pimpinan KPK Jilid VI

2. Tetap ada komisioner lama selain yang baru sebanyak 46,7 persen

3. Tidak tahu 1,9 persen

KPK Panggil Dirjen Bea Cukai soal Kasus TPPU Eks Bupati Kukar Rita Widyasari

Kemudian, hasil Litbang Kompas juga menyatakan bahwa aktivis antikorupsi yang paling diharapkan dalam komposisi pimpinan KPK. Hasil survei lewat responden itu yakni sebanyak 50,7 persen.

1. Aktivis anti-korupsi: 50,7%

2. Akademisi: 11,4%

3. Hakim: 10,9%

4. TNI: 7,2%

5. Polisi: 6,4%

6. Jaksa: 4,7%

7. Pengacara: 4,5%

8. Tidak tahu: 2,8%

9. Lainnya: 1,4%

Responden Litbang Kompas menginginkan sosok pimpinan KPK yakni bersikap jujur dan bersih. Hasilnya sebanyak 43,7% responden yang ingin hal itu.

1. Jujur dan bersih: 43,7%

2. Berani dan tegas: 18,5%

3. Dapat dipercaya: 12,8%

4. Berintegritas dan kompeten (profesional): 9,3%

5. Independen (tidak mudah dintervensi): 7,1%

6. Menjujung etika dan moral: 5,2%

7. Mempunyai wawasan kenegaraan: 3,0%

8. Tidak tahu: 0,4%

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya