Kapal Pengangkut Pekerja Migran Tenggelam di Perairan Malaysia, 6 Selamat dan 1 Meninggal

Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi kapal pengangkut PMI tenggelam di perairan Selat Malaka.(dok Basarnas Medan)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Sumatera Utara, VIVA – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 7 orang Pekerja Migran Indonesia atau PMI dan 2 awak kapal yang terombang-ambing di Selat Melaka, masih dalam kawasan perairan Malaysia, Senin 29 Juli 2024.

Bareskrim Bongkar 397 Kasus TPPO dengan 482 Tersangka Selama Sebulan, Begini Modus Para Pelaku

Operasi penyelamatan ini melibatkan kerja sama antara Basarnas, TNI AL, Polairud Polda Sumatera Utara, KSOP, Kesehatan Pelabuhan Belawan, Imigrasi Belawan, Organisasi Nelayan dan pihak berwenang Malaysia.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan, Mustari menjelaskan, bahwa kejadian ini bermula saat kapal yang membawa PMI dari Malaysia tenggelam. Kapal diduga tergulung ombak di tengah laut, tepatnya di Perairan Selat Malaka yang masih berada di wilayah perairan Malaysia. 

Jaga Kondusifitas Selat Malaka, Bea Cukai dan Kastam Malaysia Gelar Operasi Patkor Kastima 2024

"Karena kejadian tersebut 9 orang penumpang kapal kayu tersebut terombang-ambing selama 4 hari di perairan Selat Malaka dan sebelum akhirnya diselamatkan oleh Kapal Tanker TTC Vishaka, yang sedang melintas dengan rute Malaysia menuju Bangladesh," kata Mustari, Selasa 30 Juli 2024.

Atas penemuan PMI tersebut, Mustari mengatakan bahwa Nahkoda Kapal Tanker TTC Vishaka melaporkan kejadian tersebut ke Kom Center Basarnas Medan, guna penjemputan seluruh korban.

Rumah Produksi Indonesia-Malaysia Berkolaborasi Produksi Film Salah Santet

Kapal tenggelam itu membawa PMI berjumlah 9 orang yang akan kembali ke Indonesia dari Malaysia. Kemudian, kapal yang mengangkut 7 PMI beserta 2 awak kapal tenggelam di kawasan Selat Malaka. Dari 9 orang tersebut, 6 orang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan 1 orang meninggal dunia. Sedangkan, 2 orang belum ditemukan dan masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan.

Dari kejadian tersebut Kapten Kapal Tanker TTC Vishaka menghubungi RCC Medan untuk melakukan Evakuasi. Selanjutnya, Basarnas Medan langsung mengerahkan tim baik rescue maupun kru Kapal SAR RB 203 Belawan. Lalu, Tim SAR Gabungan langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian menggunakan armada laut milik Basarnas Medan yakni Kapal SAR RB 203. 

Mustari selaku Search Mission Coordinator (SMC) menjelaskan Tim SAR Gabungan tiba di lokasi Koordinat penjemputan pada Pukul 00.10 WIB. Kemudian, langsung mengevakuasi 7 orang TKI tersebut diantaranya 6 orang selamat dan 1 orang meninggal dunia. Tim tiba di Pelabuhan Belawan sekitar Pukul 03.30 WIB.

"Ini adalah hasil dari kerja sama yang luar biasa antara berbagai pihak. Kami bersyukur 6 orang TKI berhasil dievakuasi dengan selamat dan dalam kondisi baik," jelas Mustari.

Mustari mengatakan operasi ini, menunjukkan pentingnya kesiapan dan koordinasi yang baik dalam penanganan situasi darurat di laut. Selanjutnya, PMI yang dievakuasi, telah diserahkan kepada pihak Kesehatan Pelabuhan Belawan dan Imigrasi Belawan guna proses penanganan lebih lanjut.

"Kehadiran Basarnas Medan dalam operasi ini, menunjukkan komitmen kami dalam operasi penyelamatan dan evakuasi warga negara Indonesia, di mana pun mereka berada. Kami akan terus meningkatkan kesiapan dan kemampuan dalam menghadapi situasi serupa di masa depan," jelas Mustari.

Data Korban Selamat:

1. Mujar Samosir (37) 

2. Darmayani (28)

3. Dimas Afrizal (31)

4. Syafrizal Manurung (36)

5. Edwin (40)

6. Aldian (41)

Seluruh korban selamat merupakan warga Kabupaten Asahan dan Kota Tanjungbalai.

Data Korban Meninggal:

1 Nama : MRS X (perempuan)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya