Fakta Baru Kasus Pencabulan di Ponpes Sumbar, Ternyata 3 dari 40 Santri Disodomi
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)
Agam, VIVA –  Juru bicara pondok pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang Kabupaten Agam, Sumatera Barat (sumbar), Khairul Anwar mengungkap fakta baru kasus pencabulan di pondok pesantren yang dilakukan dua oknum guru bernama Ronald Andany (29 tahun) dan Arief Abdullah (23 tahun).
Dari 40 santri yang menjadi korban pencabulan itu kata Khairul Anwar, tiga diantaranya bahkan sampai disodomi. Semua korban adalah santri laki-laki. Sampai kini manajemen masih memantau perkembangan kasus yang sedang ditangani pihak kepolisian.Â
"Kita juga ingin meluruskan tentang informasi yang simpang siur. Salah satunya adalah bahwa terjadi rudapaksa 40 korban. Sebenarnya tidak semua," kata Khairul Anwar, Senin 29 Juli 2024.
Menurut Khairul Anwar, dari hasil pemeriksaan terakhir, diketahui bahwa santri laki-laki yang menjadi korban sodomi hanya berjumlah tiga orang. Sementara, korban lainnya hanya dicabuli di area sensitif.Â
"Jadi yang kasus sodomi hanya tiga orang, dan sisanya adalah pencabulan di area sensitif, seperti meraba-raba dan lainnya," ujar Khairul.Â
Pondok pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang kata Khairul, sudah mengambil langkah-langkah. Di antaranya mengundang orang tua santri hingga kemudian membuka posko pengaduan untuk mengetahui apakah masih ada korban lain.Â
"Kita tegaskan, dalam kasus ini MTI Canduang tidak menutup-nutupi. Tim internal juga telah dibentuk. Kami sudah membentuk tim investigasi internal. 40 korban itu hasil tim investigasi internal kami, awalnya hanya lima orang. Kami kerja sama teman-teman di institusi, jaringan psikologi. Kami sudah lakukan assessment terhadap korban. Kami kembangkan pendampingan psikologi oleh tim ahli," tutupnya.