Pahami Literasi Digital, Jauhi Judi Online dan Jaga Identitas Pribadi!

Kemenkominfo mengadakan kegiatan Festival Literasi Digital
Sumber :
  • Kemenkominfo

VIVA – Indeks Literasi Digital meningkat 0,05 poin dari level 3,54 poin pada tahun 2022 menurut Survei Literasi Digital. Dengan meningkatnya indeks literasi digital, seharusnya dampak negatif yang berada di ruang digital ikut berkurang. Faktanya saat ini sedang marak penyalahgunaan ruang digital seperti judi online dan penipuan serta pencurian data pribadi di ruang digital. Tahun 2024 Provinsi Banten menjadi Provinsi peringkat kelima tertinggi dengan pengguna judi online mencapai 150.302 menurut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

5 Cara Hapus Data Pribadi di Aplikasi Pinjol

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengadakan kegiatan Festival Literasi Digital bertemakan “Bijak Menggunakan Ruang Digital: Hindari Judi Online!” pada talkshow sesi 1 dan “Keamanan Sosial Media: Mengelola Identitas dan Aktivitas Ruang Digital” pada talkshow sesi 2 sebagai bentuk respon meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Sabtu, 27 Juli 2024 di Stadion Mini Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Peserta kegiatan Nonton Bareng adalah masyarakat umum dan komunitas di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Tujuan diadakannya kegiatan ini memperkuat pemahaman masyarakat mengenai keamanan digital, kecakapan digital, dan etika digital sehingga masyarakat dapat menghindari dan menghentikan judi online serta menjaga data pribadinya di ruang digital.

Miftahul Adib, S.SOS, M.Ikom selaku Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang memaparkan materi dari pilar Kecakapan Digital pada talkshow sesi 1. Miftahul berpendapat bahwa ruang digital memiliki banyak manfaat yang dapat memudahkan kegiatan sehari-hari. Namun manfaat tersebut juga memiliki resiko seperti penyalahgunaan ruang digital yang marak saat ini yaitu judi online, penyebaran berita palsu, penyebaran data pribadi pengguna ruang digital hingga konflik dengan sesama pengguna ruang digital.

Menko Polkam: Judol Di-setting Operator yang Main Bakal Kalah

“Memahami literasi digital berarti juga memahami keamanan digital.” Tambah Fajar Sidik selaku Podcast Producer yang menjelaskan materi dari pilar Keamanan Digital pada talkshow sesi 1. Fajar turut menjelaskan Pahami keamanan digital dengan tidak membagikan identitas pribadi ke ruang digital secara berlebihan. Penulisan nama lengkap di ruang digital, dapat menimbulkan kejahatan seperti memanipulasi data pribadi.

Bagus Muhamad Rijal selaku Ketua Generasi Industri Kreatif Tangerang membahas judi online melalui pilar Etika Digital. Bagus menuturkan, judi online merupakan penyimpangan penggunaan ruang digital. Pengguna judi online sudah dipastikan belum terliterasi digital secara maksimal, dengan literasi digital masyarakat akan memahami bahayanya kecanduan judi online dan menggunakan ruang digital harus dengan etika digital. jika menyebarkan ujaran kebencian di ruang digital itu tidak baik dan akan menimbulkan pertengkaran. Jika sudah seperti itu maka keamanan dan kenyamanan pengguna ruang digital yang lain akan terganggu.

Cegah Judi Online, Kemenag Kerahkan 5.940 KUA dan Penyuluh Agama

Pada sesi talkshow 2 dengan tema Keamanan Sosial Media: Mengelola Identitas dan Aktivitas Ruang Digital, Herman Purba selaku Dosen PJJ Ilmu Komunikasi dan Jawara Internet Sehat Banten menyampaikan materi dari pilar keamanan digital yaitu ruang digital juga memiliki potensi bahaya penyalahgunaan data pribadi, penipuan transaksi, hingga judi online. Masyarakat harus paham keamanan digital yaitu sebuah proses untuk memastikan bahwa penggunaan layanan digital digunakan secara aman jadi tidak ada pencurian dan peretasan akun.

Hal ini juga disinggung oleh pemateri kedua pada talkshow sesi 2 yaitu Fiki Naki selaku Content Creator. Fiki membahas materi dari pilar etika digital. Ia beranggapan menggunakan ruang digital juga harus menerima konsekuensi yang terkadang mengganggu. Konsekuensi menggunakan ruang digital yang dimaksud adalah terdapat kebocoran data seperti alamat rumah. Ini bisa begitu membahayakan jika ada orang yang berniat menyebarkan alamat tersebut ke pengguna ruang digital lain ataupun mengirimkan hal-hal tidak baik ke rumah tersebut.

Seharusnya ruang digital digunakan sebaik-baiknya untuk kegiatan positif. Fiki menambahkan ruang digital dapat dimanfaatkan oleh generasi muda menjadi wadah untuk berkarya. Cara berkarya di ruang digital yaitu dengan menentukan kesukaan kita seperti apa dan konsisten dalam membuat konten. Konsisten memang sulit, tetapi jika kita terus mencoba maka kita akan berhasil dan karya kita akan terkenal.

Pemaparan materi dari Kecakapan Digital oleh Yaser Arafat selaku Founder & CEO kreatif.pro juga semakin mendukung keterangan Fiki dengan ujaran,”Generasi muda harus cakap digital!
Pada ruang digital, selain berkarya, kita juga bisa mencari pekerjaan. Saat ini perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan akan mengunggahnya di ruang digital. Dengan begitu pengguna ruang digital menjadi sangat mudah dan memiliki kesempatan untuk mencari pekerjaan apa saja dan di mana saja. Namun tentu harus tetap memerhatikan keamanan pada saat melamar pekerjaan.

Jika terdapat situs yang membahayakan seperti situs judi online, pengguna ruang digital dapat melaporkannya pada situs aduankonten.id dan email aduankonten@kominfo.id email online karena menjaga ruang digital tetap positif merupakan tanggung jawab kita semua.

Saat ini puluhan ribu masyarakat berbondong-bondong untuk mempelajari dan memahami literasi digital terutama mengenai keamanan digital, serta berusaha menghindari dan menghentikan judi online.
Kegiatan Nonton Bareng ini merupakan salah satu rangkaian untuk meningkatkan program Makin Cakap Digital yang diadakan oleh Kemenkominfo. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya