5 Fakta Bentrok Polisi vs Brimob di Kota Tual Maluku, Berawal dari Razia Motor
- Tangkapan layar
VIVA – Bentrok antara anggota Polres Tual dan Brimob pecah di Kota Tual, Maluku pada Minggu, 28 Juli 2024 malam.
Bentrokan yang melibatkan para anggota Korps Bhayangkara ini menyebabkan masyarakat sekitar menjadi panik dan ketakutan.
1. Bentrok menggunakan senjata api
Dalam bentrokan tersebut para anggota Polri itu diduga menggunakan senjata api untuk saling menyerang.
Hal ini diketahui dari video yang beredar di media sosial, salah satunya dibagikan akun X (Twitter) @Heraloebss. Dalam video itu terdengar jelas suara tembakan, hingga berulang kali.
“Suara Tembakan dari Senjata yang dibeli menggunakan Pajak Rakyat terdengar berulang kali, hingga membuat warga panik dan berlari menyelamatkan diri,” demikian narasi unggahan.
2. Awal mula kejadian
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Aries Aminnullah mengkonfirmasi adanya insiden bentrokan tersebut dan menjelaskan mengenai kronologinya. Menurutnya peristiwa itu terjadi usai berlangsung kegiatan patroli dan razia yang dilakukan oleh anggota Polres Tual.
"Ada patroli, terus ada razia knalpot racing, kemudian ada yang diamankan, namun ada yang lari (dia) melaporkan kejadian ke teman. (Lalu) temannya tiga puluh orang nyerang polisi. Indikasinya ada anggota Brimob. Kemudian terjadi penyerangan itu," kata Aries kepada awak media.
3. Kepala desa minta Kapolri tarik Brimob dari Kota Tual
Kepala Desa Dullah Selatan, Kota Tual, Carles Tarenten menyesalkan adanya insiden saling serang yang dilakukan anggota Polres Tual dan Brimob.
“Harusnya aparat keamanan itu menjaga masyarakat. Kami minta Kapolda dan Kapolri segera menarik Brimob Resimen II BKO dari Kota Tual, supaya Kota Tual lebih stabil,” ungkapnya kepada wartawan.
4. Insiden serupa sering terjadi
Menurut Carles Tarenten insiden ini bukan kali pertama dijumpai, melainkan sering terjadi. Sebelumnya anggota Brimob sempat terlibat perkelahian dengan masyarakat sipil. Beruntung, kata dia, dapat dimediasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
5. Warga desak Kapolri pecat anggota yang terlibat bentrok
Suasana mencekam terasa oleh sebagian jemaat Gereja yang baru selesai menjalankan ibadah malam. Kebetulan lokasi bentrok dekat dengan Gereja Maranatha.
Suara mencekam karena terdengar letusan senpi hingga teriakan aparat yang berlari membuat jemaat panik karena tak bisa keluar dari gereja.
“Iya, Pimpinan dari Polri harus mengambil sikap tegas dengan melakukan pemecatan terhadap oknum-oknum anggota ini, umat sementara Ibadah mereka melepas rentetan tembakan pas di depan gereja akhirnya umat panik, atas kejadian ini memang sudah keterlaluan," ucap salah satu warga kepada wartawan Minggu, 23 Juli malam.