Pesan Orang Tua Jadi 'Busur Panah' Buat Lin Putri Suku Oburauw Semangat Jalani Seleksi Akpol

Calon taruni Akpol, Barbalin Naomi Kubewa
Sumber :
  • dok Polri

Semarang - Analogi ‘Busur Panah’ menjadi penyemangat Putri Suku Oburauw, Barbalin Naomi Kubewa, mengikuti tahapan seleksi tingkat pusat taruna-taruni Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun Anggaran 2024, yang digelar Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri. Lin, sapaan akrabnya, mengaku selalu ingat pesan orang tua tentang analogi ‘busur panah’.

Bea Cukai, BNN, dan Polri Gagalkan Penyelundupan 29 Kilogram Sabu Jaringan Internasional di Aceh

“Kebetulan saya anak pertama. Satu pesan yang sering diberikan orang tua saya kepada saya yaitu saya itu akan menjadi tolok ukur keluarga, Karena kebetulan saya anak perempuan pertama, yang paling besar, adik saya 4 orang. Papa dan mama saya bilang, ‘Kakak, kamu itu seperti kayak busur panah. Apabila kamu tepat sasaran, maka adik-adikmu yang di belakangnya itu pasti akan ikut’,” ujar Lin kepada SSDM di Kompleks Akpol, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu, 27 Juli 2024.

Perempuan 19 tahun ini juga mengikuti seleksi taruni Akpol Tahun Anggaran 2023. Namun tahun lalu dirinya gagal melaju ke seleksi tingkat pusat karena nilai tes psikologinya kurang.

Ratusan Anggota Polri Dikirim ke Afrika Tengah Jaga Perdamaian, Kapolri Pesan Begini

Calon taruni Akpol, Barbalin Naomi Kubewa

Photo :
  • dok Polri

Lin menjelaskan dia adalah putri daerah dari Kaimana, khususnya Suku Oburauw, yang pertama kali mengikuti tes Akpol hingga tingkat pusat. Lin menuturkan rata-rata keluarganya, khususnya yang perempuan, lebih cenderung ingin menjadi PNS.

Irjen Dedi Ikuti Arahan Presiden dan Kebijakan Kapolri-Panglima Terkait Sinergitas TNI-Polri

“Untuk Akpol, saya taruni satu-satunya yang sampai ke (seleksi) pusat. Kebetulan di daerah kami belum pernah ada yang ikut calon taruni Akpol, yang asli anak Kaimana saya yang pertama. Kalau keluarga saya kebanyakan mereka cita-citanya PNS,” ucap Lin.

Lin menceritakan alasannya ingin menjadi polwan karena melihat kinerja dan wibawa kepolisian di Kaimana yang menurutnya berhasil menciptakan keamanan dan ketertiban, sehingga jarang sekali terjadi konflik. Kaimana yang merupakan kabupaten di Papua Barat, tambah Lin, menjadi kota yang nyaman berkat situasi yang aman.

“Polisi-polisi di Kaimana telah menertibkan dan menjaga keamanan. Kebetulan orang-orang di Kaimana juga sangat taat aturan. Jadi kalau tidak pakai helm, lihat polisi, mereka langsung siap-siap pakai helm, takut ditilang gitu, jadi takut aturan. Itu yang buat saya amaze sama kota saya sendiri, karena menurut saya kota paling nyaman se-Papua Barat,” ungkap dia.

“Di Kaimana juga jarang terjadi konflik karena memang anggota Polri sendiri dapat mengamankan daerah kami dengan sangat baik. Puji Tuhan. Untuk itu saya juga ingin menjadi perwira polisi yang ke depan dapat memberi kontribusi untuk kemajuan Kaimana,” lanjut Lin.

Lin, yang merupakan anggota paskibraka tingkat kabupaten dan provinsi ini, ingin mengikis anggapan Papua tertinggal. Lin pun ingin menjadi contoh anak Papua yang berpikiran modern, tapi tetap mencintai dan melestarikan budaya Papua.

“Biarpun kami Papua, tapi pemikiran kami harus internasioinal, tidak boleh stuck di Kabupaten. Dan berpikiran modern, tidak boleh meninggalkan apalagi melupakan dari mana asal kita. Saya bangga jadi anak Papua,” tegas Lin.

Saat tahap tes Pemeriksaan Penampilan, Lin menunjukkan bakat menyanyi dengan membawakan lagu ‘Listen’ yang dipopulerkan penyanyi Amerika Serikat, Beyonce. Aksinya sempat mencuri perhatian para pejabat utama Polri dan panitia yang ada di ruang Pemeriksaan Penampilan. Lin juga menunjukkan kemampuannya menarikan tarian adat sambil bernyanyi ‘Sajojo’.

“Saya mau berterima kasih kepada Tuhan, karena lewat saya sering pelayanan dan apapun itu di gereja, sering saya selalu menyanyi jadi WL (worship leader/pemimpin pujian), jadi membuat saya terbiasa tampil. Puji Tuhan sekali tadi karena sering pelayanan di gereja itu sangat membantu saya dalam menyampaikan lagu-lagu,” kata Lin.

Terakhir, dia mengaku mengagumi sosok Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir. Lin berharap dia dapat mengikuti langkah Irjen Johnny. Untuk diketahui, Irjen Johnny Eddizon Isir merupakan putra asli Maybrat, Papua Barat. Dia merupakan Adhi Makayasa (lulusan terbaik) Akpol Tahun 1996.

“Saya sangat terinspirasi, kemarin ditanya siapa tokoh Polri yang sangat menginspirasi mu, saya bilang Bapak Kapolda saya sendiri. Tidak (kenal), tapi saya baca-baca tulisan tentang beliau di internet toh, jaga-jaga kalau ditanya (saat seleksi Akpol),” pungkas Lin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya