Berikan Closing Statement, Menag Yaqut Sebut Haji 2024 Berjalan Lancar dan Sukses

Kemenag RI gelar konferensi pers Closing Statement Sukses Haji 2024.
Sumber :
  • Kemenag

VIVA Nasional – Kementerian Agama RI menggelar Closing Statement Sukses Haji 2024 di Ruang Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada Kamis 25 Juli 2024. Dalam agenda tersebut, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menilai pelaksanaan Haji 2024 berjalan lancar dan sukses.

Hasil Mudzakarah Terkait Hukum Gunakan Nilai Investasi BPIH sampai Hukum Dam di Luar Tanah Haram

Selain itu, Menag Yaqut pun turut menyampaikan syukur Alhamdulillah karena seluruh fase penyelenggaraan ibadah haji sudah berjalan dengan baik, mulai dari pemberangkatan, puncak haji, hingga pemulangan.

“Alhamduillah, seluruh fase penyelenggaraan ibadah haji sudah berjalan dengan baik, mulai dari pemberangkatan, puncak haji, hingga pemulangan,” ungkap Yaqut. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Tidak Ingin Ada Isu Korupsi di Musim Haji 2025, Kemenag Gandeng KPK dan Kejaksaan

Hadir pula dalam agenda tersebut, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, Irjen Faisal Ali Hasyim, perwakilan Kementerian Kesehatan, Kemenhub, Konsulat Jenderal Arab Saudi, BPKH, dan Kementerian/Lembaga terkait.

Bahas Isu Krusial Penyelenggaraan Ibadah Haji, Kemenag Gelar Mudzakarah Perhajian Indonesia

Yaqut pun turut mengatakan bahwa momen puncak ibadah haji berjalan lancar. Peristiwa dahulu pun tidak terulang.

“Dari 213.320 kuota, ada 213.275 jemaah haji reguler yang berangkat ke Arab Saudi dari 12 Mei sampai 11 Juni 2024. Hanya 45 kuota tidak terserap,” jelas Menag Yaqut.

"Puncak haji di Armuzna, 14-19 Juni 2024, juga lancar. Murur berjalan sukses hingga peristiwa 2023 di Muzdalifah tidak terulang," katanya.

Lebih lanjut Menag pun menyampaikan, dari 21 Juni hingga 22 Juli 2024, terdapat 212.720 jemaah yang dipulangkan ke Tanah Air dalam 553 kloter. Hingga akhir operasional, ada 46 jemaah masih dirawat di Arab Saudi.

Jemaah yang sakit tersebut akan terus dipantau oleh Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah. Selama perawatan, jemaah tidak dikenakan biaya.

Atas pencapaian tersebut, menurut Menag bahwa tidak berlebihan jika disebut Haji 2024 sukses dan jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

“Ada sejumlah indikator dan kita formulasikan dengan skema 4–3–5,” ujarnya.

ada pun jelas Menag, ada hal yang menjadi ‘Empat Perdana’ di Haji 2024, serta ‘Tiga Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji’ dan ‘Lima Inovasi Haji 2024’.

Menag lantas menjabarkan, pertama, 4 hal yang serba perdana pada Haji 2024 yakni:

1. Pertama layanan fast track diterapkan pada tiga embarkasi. Selain Bandara Soetta, juga di Adi Soemarmo Solo dan Djuanda Surabaya. Mulai tahun ini, 127.073 jemaah haji Indonesia (lebih 50%) sudah merasakan kenyamanan layanan fast track.

2. Pertama dalam kuota normal (dan ada kuota tambahan), layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah. Total 17.492.983 boks didistribuskan dan dinikmati oleh jemaah selama pra Armuzna dan pasca Armuzna. Ini belum termasuk lebih dari lima juta boks katering yang disiapkan di Madinah dan juga belum termasuk juga layanan konsumsi jemaah selama puncak haji di Armuzna

3. Pertama dalam sejarah, Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20.000 jemaah. Ini bagian dari upaya lobi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo kepada Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman.

Kemenag RI gelar konferensi pers Closing Statement Sukses Haji 2024.

Photo :
  • Kemenag

4. Pertama kebijakan Murur diterapkan secara terencana dan sistematis. Murur adalah skema pergerakan jemaah dari Arafah (usai Wukuf) menuju Muzdalifah (melintas tanpa turun), lalu menuju ke Mina.

Ini sebagai ikhtiar agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tidak terulang. Ada sekitar 51.899 jemaah yang terdaftar menjalani skema ini, meski dalam realisasinya lebih dari itu.

Pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS), seluruh jemaah haji di Muzdalifah sudah diberangkatkan ke Mina. Padahal, pada 2023 dengan jumlah jemaah lebih sedikit, proses mobilisasi jemaah berlangsung hingga pukul; 13.30 WAS.

Kedua, Tiga Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji:
1. Ekspor Bumbu Nusantara. Tahun 2023, baru 16 ton bumbu Nusantara yang diekspor untuk memenuhi kebutuhan dapur penyedia katering jemaah haji Indonesia. Tahun ini jumlahnya meningkat lebih dari 70 ton. Potensi ke depan masih terbuka lebar karena kebutuhannya mencapai 300 ton.

2. Pengiriman daging dam petugas dan jemaah dalam bentuk kemasan daging olahan. Tahun ini, PPIH berhasil mengelola 6.755 kambing dam petugas dan jemaah haji. Dari jumlah itu, ada 2.000 daging kambing akan dikirim ke Indonesia dalam bentuk kemasan daging olahan.

Dengan kemasan 0,5 kg, diperkirakan akan menjadi 15.000 pack. Sementara daging kambing Dam lainnya, didistribusikan melalui Jam'iyyah Khairiyah, lembaga sosial di Makkah.

Ini menjadi bagian kontribusi penyelenggaraan haji dalam pencegahan stunting. Semoga di tahun mendatang jumlahnya bisa ditingkatkan.

Ilustrasi Jemaah haji saat wukuf di Arafah

Photo :
  • Dok Kemenag

3. Tahun ini, Indonesia mulai mengggunakan makanan siap saji dalam layanan katering jemaah. Makanan itu didatangkan dari Indonesia. Total ada sekitar 1,7 juta boks yang tahun ini didistribusikan di Makkah dan saat puncak haji di Armuzna. Jumlahnya masih bisa ditingkatkan karena potensi kebutuhannya bisa mencapai 5 - 6 juta boks. Makanan siap saji ini memenuhi citarasa Nusantara.

Ketiga, Lima Inovasi Haji 2024 diantaranya adalah:

1. Transformasi digital dalam rekrutmen petugas. Pendaftaran terbuka dan online, CAT untuk semua petugas termasuk tenaga pendukung PPIH di Arab Saudi dan mahasiswa Timur Tengah.

2. Aplikasi Kawal Haji memberi ruang bagi jemaah dan keluarga jemaah, bahkan masyarakat umum, untuk menyampaikan keluhan dan aduan jika mengalami masalah. Hasilnya, beragam masalah lebih cepat teridentifikasi dan tertangani.

3. Safari Wukuf Lansia Non Mandiri dan Disabilitas dengan persiapan yang lebih matang, baik dari aspek akomodasi, petugas, maupun layanan konsumsi.

Total tahun ini ada 293 jemaah haji lansia non mandiri dan disabilitas yang terfasilitasi dan merasa bersyukur bisa tetap menjalankan wukuf di Arafah di tengah keterbatasan jemaah.

4. Penggunaan IPS (International Patient Summary) atau riwayat kesehatan jemaah haji pada kartu jemaah haji. IPS berisikan resume kesehatan jemaah dari sisi demografi, alergi/intoleransi, pengobatan, penyakit, dan imunisasi/vaksinasi.

Dengan informasi ini, layanan kesehatan di Arab Saudi dapat memberikan tindakan medis yang lebih tepat dan terukur.

5. Penyederhanaan proses tunda/batal visa untuk optimalisasi penggunaan kuota haji. Jemaah yang sudah terbit visanya namun karena sesuatu hal batal/tunda, diinput oleh tim Kankemenag Kab/Kota ke Siskohat.

Sehingga, Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag pusat dapat segera membatalkan dan mengajukan visa penggantinya. Pendekatan ini berhasil mengoptimalkan serapan kuota haji hingga tahun ini hanya tersisa 45 kuota.

“Alhamdulillah, seluruh tahapan sudah selesai dan saya nyatakan operasional haji 1445 H/2024 M berakhir,” ujar Gus Men.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar evaluasi sekaligus memulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M.

Arab Saudi sudah mengumumkan bahwa kuota haji Indonesia tahun 2025 sebanyak 221.000.

Pada awal September 2024, sudah akan dimulai pertemuan persiapan dan rapat dengan perusahaan penyedia layanan (paket, akomodasi, konsumsi).

“Terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo atas arahan dan dukungannya sehingga ibadah haji tahun berjalan sukses dan lancar,” ucap Gus Men.

Pihaknya juga berterima kasih kepada jajaran Komisi VIII DPR yang terus memberikan saran dan masukan bagi perbaikan penyelenggaraan haji di masa mendatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya