Kemnaker Gelar Pertemuan Bilateral dengan OECD, Pererat Kolaborasi Ketenagakerjaan

Kemnaker jalani pertemuan bilateral dengan OECD
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI menggelar pertemuan bilateral dengan Organization of Economic Co-operation and Development (OECD). Pertemuan ini digelar di sela-sela acara G20 Employment Working Group (EWG) Presidensi Brazil.

RI-Jerman Jalin Kerja Sama Wujudkan Sistem Jaminan Sosial Inklusif dan Berkelanjutan

Dalam pertemuan bilateral tersebut diwakili Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi selaku ketua delegasi dan Deputy Secretary General OECD Yoshiki Takeuchi. Pertemuan ini digelar pada Rabu, 24 Juli 2024.

Anwar Sanusi mengatakan, dalam pertemuan tersebut pihaknya menyampaikan beberapa hal penting yang ingin dibahas dan dikerjakan bersama dengan OECD. Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat kolaborasi dalam menyempurnakan kebijakan pasar kerja, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, mendorong peluang kerja yang berkelanjutan, dan meningkatkan kehidupan kerja yang layak bagi pekerja.

Daftar Daerah yang Belum Tetapkan UMP 2025, Kemnaker Surati Kemendagri

Kemnaker jalani pertemuan bilateral dengan OECD

Photo :
  • Istimewa

Hal-hal penting yang dibahas yakni, ingin berkolaborasi dengan OECD untuk mengembangkan metode perencanaan dan pembinaan sumber daya manusia, baik secara makro maupun mikro. Lalu, ingin membangun metode untuk mengumpulkan informasi dari pasar tenaga kerja terkait dengan komposisinya. 

BPJS Ketenagakerjaan dan Kemenaker RI Pulihkan Rp37,83 Miliar Hak Pekerja

Terlebih, Indonesia dengan potensi demografi yang dimilikinya, dan populasi usia produktif yang sangat besar memerlukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, terutama dalam menghadapi perubahan teknologi dan transisi hijau. "Oleh karena itu, kami berharap dapat belajar dari pengalaman OECD dalam hal pelatihan, pengembangan keterampilan, dan perencanaan pasar tenaga kerja," ujar Anwar Sanusi.

Dia menjelaskan, pihak OECD menyambut baik proses aksesi Indonesia dan berkomitmen untuk bekerja sama secara intensif. OECD akan mengirimkan pertanyaan statistik dan kebijakan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan, serta melakukan misi ke Indonesia untuk bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan.

Dia menambahkan, OECD juga menawarkan berbagi praktik terbaik dari negara-negara anggotanya, terutama terkait dengan sistem pensiun, pelatihan vokasional, dan transisi teknologi. "Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan kerja sama yang erat dalam upaya memajukan pasar tenaga kerja Indonesia," jelas dia.

Sebagai informasi, bersama dengan Argentina, Indonesia telah diterima sebagai negara aksesi OECD dalam OECD Ministerial Council Meeting (MCM) pada 2-3 Mei 2024 di Paris. Keterlibatan Indonesia dalam OECD diharapkan akan membawa dampak ekonomi positif bagi Indonesia melalui peningkatan investasi dan adopsi praktik terbaik global, serta memperkuat posisi Indonesia dalam perekonomian Internasional.

Meski demikian, Indonesia masih harus berproses untuk menjadi negara anggota OECD, serta berharap dapat memberikan dukungan yang maksimal kepada Indonesia dengan memberikan dukungan pada akses data dan informasi, pertukaran praktik terbaik, penguatan kerja sama Internasional, dukungan reformasi ketenagakerjaan, dan peningkatan pelindungan pekerja.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya