Jokowi: Golden Visa Harus Diseleksi, Jangan Kasih Orang yang Membahayakan

Presiden Jokowi, Menkumham Yasonna H Laoly, Dirjen Imigrasi Silmy Karim
Sumber :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini tidak banyak negara yang memiliki ekonomi yang bagus, stabilitas politik terjaga serta bonus demografi dan sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Artinya, kata dia, Indonesia menjadi negara tujuan investasi yang menjanjikan.

Koleksi Mobil Mewah Eks Menkumham Yasonna Laoly yang Diperiksa KPK

“Bisa menjadi tujuan global talent untuk berkarya, semua itu akan memberi multipier effect bagi besar buat negara, mulai dari capital gain, kesempatan kerja, transfer teknologi, dan peningkatan SDM,” kata Jokowi saat pidato acara Peluncuran Golden Visa di Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 25 Juli 2024.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) Hadiri Peluncuran Golden Visa

Photo :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris
Eks Menkumham Yasonna Laoly Penuhi Panggilan KPK soal Kasus Harun Masiku

Oleh sebab itu, Jokowi meluncurkan layanan Golden Visa untuk memberi kemudahan bagi warga negara asing (WNA) dalam berinvestasi dan berkarya di Indonesia. Sehingga, lanjut dia, dapat menarik lebih banyak good quality travelers, invest weatlh state dan productive weatlh state.

“Tapi ingat, hanya untuk good quality travelers, sehingga harus benar-benar selektif dan benar-benar diseleksi, benar-benar dilihat kontribusinya. Jangan sampai justru meloloskan orang-orang membahayakan keamanan negara, orang-orang yang tidak memberi manfaat secara nasional,” tegas dia.

Demokrat Ogah Ikut Campur Urusan PDIP yang Pecat Jokowi dan Gibran

Di samping itu, Jokowi berharap fasilitas Golden Visa Indonesia ini segara disebarluaskan dan disosialisasikan secara masif melalui berbagai kanal. Sehingga, kata dia, dapat terjangkau top investor dan top global talent. 

“Saya juga berharap dubes negara-negara sahabat untuk menyampaikan kebijakan ini di negara masing-masing untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perekat persahabatan antar negara,” pungkasnya.

Sekretaris Jenderal Projo Handoko

Sekjen Blak-blakan Bilang Projo Siap Berubah Jadi Partai jika Diperintahkan Jokowi

Sekretaris Jenderal Projo Handoko mengatakan organisasinya siap berubah menjadi partai dan kendaraan politik bagi Presiden ke-7 Joko Widodo setelah dipecat dari PDIP.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024