Gunung Semeru Erupsi Setinggi 900 Meter, Radius Bahaya di Sektor Tenggara 8 Kilometer

Aktivitas Gunung Semeru yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Lumajang pada Sabtu (13 Juli 2024) pagi.
Sumber :
  • Antara/HO-PVMBG

Lumajang - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, erupsi dengan melontarkan abu vulkanik setinggi 900 meter di atas puncak pada Kamis pukul 7.19 WIB.

Polda Jatim Ungkap Penyulut Insiden Berdarah di Sampang, Tak Terkait Pilkada

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis, 25 Juli 2024, pukul 7.19 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang.

Gunung Semeru

Photo :
  • ANTARA/VJ Hamka Agung
Survei Pilgub Jatim: Emil Jadi Faktor Kemenangan Khofifah di Wilayah Mataraman

Menurutnya kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 93 detik.

Sebelumnya gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu erupsi pada Kamis pukul 00.01 WIB, namun visual letusan tidak teramati dan saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

Sekjen PDIP Ancam Sanksi Pengurus-Anggota Dewan yang Tak Serius Menangkan Risma

Kemudian kembali erupsi pada pukul 05.41 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak, kolom abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut.

"Pada pukul 05.49 WIB terjadi erupsi kembali dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 400 m di atas puncak atau 4.076 mdpl dengan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya," tuturnya.

Gunung Semeru berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).

Kolom abu vulkanik dengan intensitas tebal membumbung akibat aktivitas erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur, Rabu, 28 Februari 2024.

Photo :
  • ANTARA

Di luar jarak tersebut, lanjut dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Selain itu, perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya