Mentan Sebut Pengembangan Varietas Padi Unggul di Merauke Buka Potensi Swasembada Pangan

Presiden Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman meninjau lahan pertanian di Merauke
Sumber :
  • Istimewa

Merauke - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggenjot pengembangan varietas unggul padi Cakrabuana Agritan, yang berhasil dikembangkan di lumbung pangan Merauke. Dengan varietas ini, potensi swasembada pangan padi pun makin terlihat.

KSAD Klaim Prajurit TNI Bantu Swasembada Pangan Tak Akan Pengaruhi Kesiapan Tempur

Varietas Cakrabuana ini merupakan salah satu varietas padi yang memiliki produktivitas tinggi dan adaptif di lahan rawa dan di tengah perubahan iklim.

“Ini bagus sekali, subur sekali, ini luar biasa, potensinya. Kita uji coba varietas Cakrabuana, potensi produksinya hingga 9-10 ton per hektar. Ini kita kembangkan di Merauke, nantinya untuk 1 juta hektar,” ungkap Amran saat meninjau langsung lahan pertanian modern bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Distrik Kurik, Kabupaten Merauke dikutip Kamis, 27 Juli 2024.

Temukan Dugaan Pungli Mesin Pertanian hingga Pupuk Palsu, Mentan Lapor Jaksa Agung

Menteri Pertanian Amran Sulaiman

Photo :
  • Istimewa

Menurut Amran, varietas Cakrabuana Agritan merupakan jawaban bagi ketahanan pangan, dan membuka potensi lebih besar untuk swasembada pangan padi bagi Indonesia, di tengah ancaman perubahan iklim mengingat uji coba penanaman yang telah menunjukkan hasil yang maksimal walau diimplementasikan di lahan rawa. 

Pertamina Implementasikan Energi Terbarukan Ciptakan Kemandirian Ekonomi Desa

Varietas itu tahan terhadap hama dan penyakit, serta mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Pengembangan varietas ini juga berdampak pada meningkatnya kesejahteraan petani.

“Bapak Presiden mendukung penuh pengembangan padi di Merauke dengan teknologi, full mekanisasi, dan benih unggul. Varietas ini bisa menghasilkan hingga 10 ton per hektar,” imbuh Amran.

Tenang Wibowo, salah satu petani di Merauke mengatakan dirinya merupakan salah satu yang menerapkan teknologi pertanian seperti yang dianjurkan Amran dan upaya itu telah membuahkan hasil.

“Memang jauh sekali untuk potensi hasil (produksi) Alhamdulillah setelah ada kegiatan ini ya kami belajar sehingga ini untuk produksi kelihatannya lebih bagus,” ujarnya.

Ia pun menjabarkan perbedaan hasil produksi sebelum dan saat ini yang naik signifikan.

“Kalau kami dulu satu hektar mentok itu biasa cuma dapat 80-90 ikat. Karung begitu. Kalau dengan begini alhamdulillah bisa naik sampai 120-130 sak gitu,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya