Komitmen Lestarikan Sumber Daya Alam, Ini Pendekatan AQUA Terhadap Keberlanjutan Air dan Lingkungan

Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraini
Sumber :
  • Abdul Aziz Masindo/viva.co.id

Klaten – AQUA sebagai bagian dari Danone Indonesia mempertegas komitmennya, tak hanya dalam menyediakan air minum sehat dan berkualitas, tetapi juga dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air dan lingkungan di Indonesia.

Mengintip Proses Pembuatan Air Minum, dari Mata Air Sampai ke Tangan Masyarakat

Dalam melestarikan sumber daya alam, produsen air minum kemasan, AQUA mengambil berbagai langkah konkret untuk memastikan bahwa air, sebagai sumber daya vital, tetap tersedia bagi generasi mendatang. 

Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraini menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan AQUA dalam pengelolaan sumber daya air dengan membawa visi One Planet One Health.

Sering Diremehkan, Padahal Air Minum Berkualitas Pengaruhi Gizi Ibu Hamil dan Janin

"Terkait dengan pengelolaan sumber daya air. Jadi komitmen kita adalah bagaimana kita bisa mengembalikan lebih banyak air, baik ke alam maupun ke masyarakat seperti itu, lebih banyak dari yang kita gunakan," kata Ratih Anggraini di Taman Kehati AQUA Klaten, Jawa Tengah, Selasa 23 Juli 2024.

Ilustrasi Aqua

Photo :
  • Dok. Aqua
47% Perusahaan di Indonesia Belum Punya Strategi Keberlanjutan, Ini Langkah yang Dapat Dilakukan!

Danone Indonesia memastikan kalau air akan bisa dikembalikan dan juga memberikan manfaat bagi alam itu sendiri dan masyarakat. 

Adapun untuk mencapai tujuan, AQUA memastikan melalui pendekatan inisiatif berbasis sains, studi dan riset-riset yang dilakukan oleh Danone Indonesia. Misalnya studi hidrologi, pemetaan air tanah, analisis kimia air tanah, analisis isotop, ini semua terkait airnya. 

Kemudian memastikan neraca air di wilayah yang digunakan tidak akan defisit dan memastikan untuk mengembalikan air pada tempatnya.

Untuk memastikan air tersebut terus berlanjut, upaya yang dilakukan Aqua adalah konservasi vegetatif dan konservasi buatan. 

"Kita menyebutnya konservasi vegetatif, jadi misalnya kita menanam pepohonan, kemudian juga yang kedua kita sebut dengan konservasi buatan. Konservasi buatan itu biasanya yang melibatkan infrastruktur atau sarana-prasarana. Makanya ada yang namanya sumur resapan, kemudian ada juga water pond atau kolam," beber Ratih.

Sehingga cara-cara tersebut diharapkan mampu membantu air lebih banyak diserap langsung ke dalam di daerah hulu. 

Kemudian untuk wilayah tengah yang menjadi pabrik proses pengolahan air AQUA adalah dengan mengatur pemakaian air.

"Kalau di area tengah tentunya kita nggak bisa lepas dari operasional bisnis kita sendiri atau pabrik di mana kita berada. Maka kita pastikan kita sendiri bisa sangat efisien dalam menggunakan air,” tekan Ratih. 

Sehingga AQUA, sambung Ratih, mempunyai target penurunan penggunaan air mencapai 50% yang lebih efisien di tahun 2030 versus di tahun 2020.

Sedangkan di area hilir yaitu dengan pertanian regeneratif dan revitalisasi irigasi. Pertanian regeneratif adalah metode pertanian dengan prinsip meningkatkan kualitas lahan pertanian sekaligus melindungi sumber daya maupun keanekaragaman hayati. 

Praktik pertanian tersebut memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat, baik dalam jangka pendek hingga jangka panjang. Di mana, tak hanya 1 tanaman saja yang bisa dihasilkan dalam satu waktu, namun beragam tanaman.

Bahkan, kebun kopi yang ditanam di sini mampu menambahkan nilai ekonomi masyarakat. Terbukti dari banyaknya supply kopi ke cafe di Klaten, Jakarta, Bekasi, hingga Tangerang.

Sementara itu, revitalisasi irigasi adalah upaya AQUA agar air dapat memasuki desa sekitar, sehingga petani dapat membudidayakan pertaniannya. Hasilnya, kini 80% area bisa diirigasi oleh air, yang mana sebelumnya hanya 20% saja.

Komitmen AQUA untuk mengembalikan air sebanyak mungkin ke alam dan masyarakat ini telah dibuktikan dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.

Keanekaragaman Hayati dan Pertanian Regeneratif

Selain itu, AQUA juga menjaga keanekaragaman hayati melalui Taman Kehati dan mendorong praktik pertanian regeneratif untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dan efisiensi penggunaan air. 

"Dengan keanekaragaman flora dan fauna yang seimbang, ekosistem dapat berfungsi dengan baik dan air dapat diresapkan dengan efektif," ujarnya. 

Pengelolaan Air Bersih untuk Masyarakat

AQUA juga berperan aktif dalam memastikan masyarakat memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang memadai. "Kami telah mendampingi masyarakat di 46 kabupaten untuk meningkatkan fasilitas air bersih dan sanitasi," kata Ratih. 

Forum Daerah Aliran Sungai 

Untuk memastikan keberlanjutan penggunaan air, AQUA menginisiasi forum daerah aliran sungai yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

"Forum ini bertujuan untuk menyelaraskan inisiatif konservasi di seluruh pengguna air, baik dari hulu, tengah, hingga hilir," jelas Ratih.

Kerjasama dengan BRIN

AQUA bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengukur dampak inisiatif pengelolaan air mereka. "Kami menggunakan metodologi volumetric water benefit accounting untuk memastikan komitmen kami dalam mengembalikan lebih banyak air daripada yang kami gunakan," kata Ratih.

Dengan berbagai inisiatif tersebut, AQUA berharap dapat terus berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air dan lingkungan di Indonesia, demi kesehatan bumi dan masyarakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya