Dede Blak-blakan Beri Kesaksian Palsu Atas Arahan Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon
- YouTube @KANGDEDIMULYADICHANNEL
VIVA – Saksi Dede Riswanto (30) akhirnya angkat bicara mengenai kesaksian palsu yang diberikannya dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina di Cirebon pada tahun 2016. Ia mengaku bahwa ada skenario yang dibangun yang diarahkan oleh Iptu Rudiana dan Aep untuk memberi kesaksian palsu di Polres Cirebon.
Setelah memberikan kesaksian palsu, Dede mengaku merasa bersalah oleh situasi tersebut dan merasa takut karena sebenarnya ia dan Aep tidak mengerti insiden yang dialami oleh korban yaitu Vina dan Eky.
Dede secara terbuka mengungkapkan tentang keterangan palsunya beberapa tahun lalu itu dalam tayangan YouTube terbaru milik Dedi Mulyadi yang berjudul "Dede Temui KDM - Akui Kesaksian di BAP yang Melahirkan Delapan Terpidana Palsu" pada Minggu (21/7/2024).
Sebelum menjelaskan kronologi kesaksian palsu tersebut, Dede lebih dulu bercerita bahwa proses awal mengenal Aep karena mereka bekerja di tempat steam yang sama. Akan tetapi, Dede hanya bekerja di sana selama tiga minggu.
Selama bekerja di tempat steam tersebut, Dede mengaku bahwa Aep memberikan kesaksian palsu akibat rasa dendam yang dimilikinya terhadap para terpidana yang pernah memukulnya.
Aep kemudian meminta Dede untuk mengantarnya ke Polres Cirebon dan bergabung dalam memberikan keterangan palsu. Karena permintaan Aep, Dede akhirnya terjebak dalam situasi tersebut.
"Yang ngajak saya jadi saksi itu Aep, sesudah penangkapan. Kurang lebih dua sampai tiga hari penangkapan saya jadi saksi,” kata Dede.
Dede menduga bahwa Iptu Rudiana dan Aep telah membuat skenario untuk memberikan kesaksian palsu atas kasus Vina. Dede yang merasa terjebak akhirnya terpaksa mengikuti arahan Aep.
“Sebelum masuk (Polres) dibilang dulu, ‘Kamu bilang lagi nongkrong di warung ada gerombolan anak-anak bawa bambu lempar batu’. Aep dan Rudiana yang ngasih tahu saya,” ungkapnya.
Dede tidak memiliki motivasi pribadi untuk memberikan keterangan palsu. Namun, karena adanya arahan dari Iptu Rudiana dan Aep, dia merasa bingung dan takut. Ketidaktahuannya tentang hukum menambah ketidaknyamanan saat berurusan dengan Polres Cirebon, sehingga membuatnya tertekan dan akhirnya memberikan informasi yang tidak benar.
“Reaksi diminta jadi saksi bingung. Saya ingin nggak mau jadi saksi cuma saya sudah di dalam (Polres). Saya bingung, saya takut, saya enggak ngerti hukum,” ujar Dede.
Dede meyakinkan Dedi Mulyadi bahwa dirinya tidak menerima imbalan apapun, termasuk uang, setelah memberikan kesaksian palsu tersebut. Namun, dia terus-menerus dihantui rasa bersalah terhadap para terpidana dalam kasus Vina.
Beban moral itu lantas membebani pikiran Dede, mengingat keputusan yang diambilnya berdampak besar pada kehidupan orang lain. Oleh karena itu, baru sekarang Dede berani untuk buka suara didampingi oleh Dedi Mulyadi.