Mantan Ketua Komisi III DPR Ikut Daftar Capim KPK, Akademisi: Dia Berpengalaman

Gedung KPK (Foto Ilustrasi)
Sumber :
  • KPK.go.id

Jakarta - Mantan Ketua Komisi III DPR RI, Pieter Cannys Zulkifli Simabuea ikut daftar sebagai bakal calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) periode 2024-2029. Nah, langkah Pieter Zulkifli mendaftarkan sebagai salah satu peserta calon Pimpinan KPK mendapat dukungan dari akademisi.

Pilkada Serentak 2024, DPR Ingatkan Calon Kepala Daerah Jangan Menyerang secara Pribadi

“Saya katakan penting melihat track record. Katakanlah ada orang mantan anggota DPR, bagus itu, apalagi dia mantan anggota Komisi III. Artinya, dia sudah pengalaman,” kata Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Hadyan Yunhas Purba kepada Senin, 22 Juli 2024.

Gedung KPK (Foto Ilustrasi)

Photo :
  • KPK.go.id
Dewas Tak Berikan Hasil Sidang Etik Nurul Ghufron ke Tim Pansel Capim KPK

Menurut dia, penilaian terhadap calon Pimpinan KPK harus berdasarkan kemampuan personal dan memiliki integritas, sehingga bukan sekadar latar belakang kelembagaan. Diketahui, kandidat calon Pimpinan KPK periode 2024 ini dari berbagai latar belakang seperti Polri, Kejaksaan, aparatur sipil negara (ASN), praktisi hukum, akademisi, swasta, mantan menteri hingga mantan anggota DPR RI.

“Kita tidak mau menjustifikasi asal muasal lembaga seseorang, ketika mungkin ada insan atau oknum melakukan kesalahan, jangan justifikasi lembaganya. Itu kesalahan orangnya,” ujarnya.

Dewas Minta Pansel KPK Tidak Loloskan Capim yang Langgar Etik, Termasuk Nurul Ghufron?

Saat ini, Pieter Zulkifli sudah tidak menjadi anggota maupun pengurus partai politik manapun. Dulu, Pieter Zulkifli merupakan kader Partai Demokrat. Sehingga, kata Hadyan, jika Pieter Zulkifli ikut daftar sebagai calon Pimpinan KPK hal yang wajar, asalkan memiliki integritas dan rekam jejak serta reputasi yang baik.

“Sah sah saja (eks Ketua Komisi III daftar Capim KPK), malah lebih bagus dia (Pieter Zulkifli) sudah tidak terikat lagi dengan partai. Bahkan, lebih bagus karena tidak ada lagi istilahnya kuasa partai untuk mengintervensi dia,” jelas Hadyan.

Diketahui, Pieter Zulkifli bertahun-tahun menghilang dari hiruk pikuk perpolitikan nasional. Kembalinya Pieter Zulkifli mendaftar sebagai calon Pimpinan KPK, lanjut Hadyan, tentu menimbulkan berbagai spekulasi dari sejumlah pihak, tapi juga memberikan harapan baru dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.

“Pastikan semua yang daftar itu lihat track recordnya, apakah memiliki kasus atau hal-hal yang membuat kita menjadi ragu untuk mempercayai dia memimpin lembaga anti rasuah. Ini personnya, karena dia dari latarbelakang lembaga yang kemarin bermasalah, terus enggak boleh, enggak bisa begitu juga. Kita harus obyektif,” tegas dia.

Diketahui, Pieter Zulkifli selama memimpin Ketua Komisi III DPR RI dikenal memiliki kemampuan manajerial yang luar biasa, berani menyikapi berbagai persoalan lintas lembaga dan memberikan solusi yang bermanfaat. Komunikasinya dengan beberapa Komisioner KPK juga sangat baik, karena sering diundang dalam berbagai acara diskusi.

Selain itu, Pieter Zulkifli juga punya kedekatan emosional dengan Anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) baik di Mabes Polri maupun pelosok daerah, jajaran Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung (MA), Komisi Yudisial (KY), dan lembaga lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya