Kongres Dunia ke-28 Hukum Kesehatan Digelar di Batam, Bakal Dibuka Mendikbud

Ketua Pelaksana Kongres ke-28 WAML M Nasser
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Penyelenggaraan 28th World Congress for Medical Law yang dihadiri oleh para ahli, guru besar dan peminat hukum kesehatan sedunia akan dilaksanakan pada tanggal 21-23 Juli 2024 di Batam, Kepulauan Riau.

Musim Hujan dan Batuk Pilek, Perkuat Imun dengan 5 Makanan Sehat Ini

Perhelatan besar ini akan dihadiri oleh kurang lebih 300 orang peserta dari 61 negara termasuk hampir semua negara ASEAN.

"Dalam pertemuan ini akan dibahas 191 paper antara lain tentang Hukum Rumah Sakit, Hukum Pidana Medik, Hukum Perdata Medik dan Hukum Kesehatan Masyarakat," ujar M. Nasser, President Congress Hukum Kesehatan sedunia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 20 Juli 2024.

15 Makanan Tinggi Protein yang Ampuh Membantu Penurunan Berat Badan

Ilustrasi hukum.

Photo :
  • http://sukatulis.wordpress.com

Rencananya 28th World Congress for Medical Law ini akan dibuka oleh Mendikbud RI yang didampingi oleh Dirjen Dikti dan Deputi Menteri Pariwisata. Mereka bersama wali kota Batam akan menerima President World Association for Medical Law (WAML) Prof. Roy Beran dan secara resmi akan membuka pertemuan dunia yang untuk kedua kalinya dilaksanakan di Indonesia dalam 10 tahun terakhir ini.

Tak Cuma Susu, 10 Makanan Penambah Tinggi Badan Ini Patut Dicoba!

"Para ahli Hukum Kesehatan sedunia mengapresiasi Indonesia sebagai pelaksana Kongres ke 20 tahun 2014 lalu di Bali sebagai Kongres yang paling sukses sejauh ini makanya mereka juga berharap Kongres kali ini di Batam akan juga sesukses Kongres 10 tahun lalu di Bali," kata Nasser.

Mantan komisioner Kompolnas itu mengatakan, ada tiga tujuan Kongres Dunia ke 28 ini yakni, sebagai wahana Konsolidasi Organisasi khususnya menyangkut membicarakan tentang berbagai hal terkait pendidikan dan kurikulum Hukum Kesehatan di dunia. Kedua, untuk memberikan motivasi dan support pada berbagai negara di dunia dengan harapan untuk pengembangan Hukum Kesehatan di negara masing-masing.

"Ketiga, adalah menyamakan pandangan dan standar keilmuan Hukum Kesehatan di dunia," tambah Nasser.

Nasser menuturkan, Indonesia menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya dalam 10 tahun terakhir. Tahun 2014 lalu, Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan Kongres ke-20 di Nusa Dua Bali dengan jumlah peserta terbanyak dalam sejarah Kongres WAML yakni 720 orang peserta.

"Kedudukan Indonesia sangat dihargai, tanpa ragu, mengingat pengalaman sebelumnya, mereka sangat respek pada kerja keras Indonesia. Semua negara tidak meragukan kemampuan kita untuk melaksanakan event besar seperti ini," kata Nasser.

Nasser melanjutkan, sebagai tuan rumah, pihaknya mengusung 5 isu untuk dipaparkan di kongres. Yakni tentang perbaikan pelayanan kesehatan di penjara, perbaikan kurikulum pengajaran Hukum Kesehatan di dunia, kedudukan penyelidikan dan penyidikan perkara pidana medik yang tidak sama dengan perkara tindak pidana umum, perhatian terhadap hak-hak hukum pada orang yang menderita karena kemiskinan khususnya anak dan wanita, perhatian pada kekeliruan berbagai instrumen hukum yang terkait hak kesehatan kaitannya dengan human right. 

"Ini bukan kongres kesehatan, tetapi ini adalah kongres hukum yang terkait kesehatan dan HAM," tandasnya.

Roy Beran, selaku Presiden Congress of World Association for Medical Law, mengatakan kongres ini juga akan menghasilkan sejumlah kesepakatan ahli tentang banyak hal menyangkut hukum rumah sakit dan hukum pidana medik.

"Semua itu sebagai kesepakatan Ilmu yang disadari sampai hari ini masih terus berkembang sesuai dinamika Ilmu Hukum," ujar Roy.

Rencananya Roy Beran akan menyerahkan rekomendasi pendidikan hukum kesehatan kepada Mendikbud.

"Saya sendiri belum tahu apa isinya tetapi bahan itu merupakan refleksi dan consensus ahli hukum kesehatan sedunia," kata Nasser.

Selain para Guru Besar dari beberapa kampus ternama di Amerika, juga hadir para Guru Besar Hukum Kesehatan dari Inggris Belgia, Rusia, Turki, Peru, Chili, China, Jepang Australia dan juga negara2 Afrika seperti Nigeria, Ghana, Zambia, Afrika Selatan, dan sejumlah negara Asia lainnya.

Roy Marten dan Armstrong

Roy Marten dan Amstrong Sembiring Sepakat untuk Perjuangkan Hal Ini

Roy Marten menilai langkah hukum ini sebagai bentuk perjuangan yang cerdas, relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024