Helikopter Jatuh di Bali Bawa 2 WNI dan 2 Orang WNA Australia, Begini Kondisinya

Helikopter jatuh di Bali (dok istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Jakarta – PT Whitesky Aviation melaporkan bahwa terdapat penumpang sebanyak 4 orang dan pilot, pada helikopter milik PT Indo Aviasi Perkasa (Bali Heli Tour) yang jatuh di Suluban Pecatu, Kuta Selatan, Bali. Keempatnya yakni terdiri dari 2 orang warga negara asing (WNA) asal Australia, 2 orang WNI, dan 1 orang pilot.

Ada Aquabike Championship, Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7 Persen

Vice President (VP) Governance, Risk, and Compliance (GRC) PT Whitesky Aviation, I Gede Bambang Narayana mengatakan, helikopter tersebut merupakan milik PT Indo Aviasi Perkasa (Bali Heli Tour) berjenis Beli-S0S JRX registrasi PK-WSP, yang dioperasikan di bawah AOC PT Whitesky Aviation.

"Jumlah penumpang sebanyak 4 orang, terdiri dari 2 orang WN Australia, 2 orang WNI, dan 1 pilot," kata Bambang dalam keterangannya, Jumat, 19 Juli 2024.

Hindari Aksi Porno, Bali keluarkan Aturan Joged Bumbung

Sebuah helikopter terjatuh di Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Bali.

Photo :
  • ANTARA/HO

Namun, Bambang memastikan bahwa semua penumpang dan pilot di helikopter tersebut dinyatakan selamat, dan hanya mengalami luka ringan dan sedang.

Rekomendasi Tempat Menginap untuk Staycation di Bali, Estetik dan Strategis!

"Semua dalam kondisi selamat namun mengalami luka-luka ringan/sedang, serta saat ini sedang dalam pemeriksaan dan penanganan di rumah sakit setempat," ujarnya.

Dia mengatakan, dari informasi yang diberitakan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV di Bali, dilaporkan bahwa pada hari ini tanggal 19 Juli 2024 pukul 06:36z (14:36 WITA) telah terjadi upaya pendaratan darurat pada helikopter tersebut.

"Yang disebabkan terlilit tali (nylon) layangan," ujar Bambang.

Basarnas Bali saat evakuasi helikopter jatuh di Desa Pecatu, Denpasar.

Photo :
  • ANTARA/ho-Basarnas Bali

Dia memastikan, kejadian ini juga telah dilaporkan pihaknya kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT), untuk menunggu proses investigasi.

"Kejadian ini sudah kami laporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan KNKT, untuk itu perkembangan selanjutnya menunggu hasil investigasi dari pihak berwenang (KNKT)," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya