Petahana Borong Dukungan Partai di Pilgub Jambi, Pengamat: Upaya Penjegalan Calon Lain

Ilustrasi warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara di Pemilu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi yang akan digelar pada bulan November 2024 mendatang menjadi sorotan dengan fenomena borong dukungan partai yang dilakukan oleh Petahana, Gubernur Haris Harus. Langkah ini menuai berbagai tanggapan dari berbagai kalangan, termasuk pengamat politik di Jambi, Dr. Noviardi Ferzi.

Pramono Anung Respons Santuy Pertemuan Ridwan Kamil dengan Prabowo dan Jokowi

Noviardi Ferzi mengungkapkan pandangannya bahwa strategi borong partai tidak akan memberikan hasil yang signifikan jika kinerja petahana tidak diakui atau tidak populer di mata publik. Seperti diketahui, per awal Juli lalu, Petahana telah mengantongi dukungan dari PPP, PAN, PKS, Demokrat, PKB.

Gubernur Jambi Al Haris Mencoblos

Photo :
  • VIVA.co.id/Syarifuddin Nasution (Jambi)
Sekjen PDIP Cibir Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi, Bilang Begini

"Borong partai akan percuma jika secara kinerja petahana tak begitu baik atau dengan kata lain tak begitu populer dalam hal kinerja," jelas Noviardi pada Jumat, 19 Juli 2024.

Menurut Noviardi, meskipun partai politik memberikan dukungan kepada seorang calon, tidak selalu berarti pemilih dari partai tersebut akan mengikutinya. Fenomena ini menunjukkan bahwa masih ada potensi bagi pemilih untuk memberikan suaranya kepada calon dari partai lain.

Prabowo Makan Siang Bareng Cakada KIM di Bali Usai Kunjungan ke Merauke, Disambut De Gadjah

"Dalam kalkulasi politik, saat petahana memborong dukungan partai, mereka mungkin saja masuk dalam skema lain untuk menghamburkan sumber daya demi mengejar kota kosong," tambahnya.

Namun, pandangan ini tidak selalu diterima oleh sebagian masyarakat yang melihat upaya borong partai sebagai tanda ketidakpercayaan diri dalam menghadapi kontestasi Pilgub. "Jika percaya diri, ya bertanding saja," ujar Noviardi.

Upaya borong partai juga menimbulkan pertanyaan tentang demokrasi yang sehat. Noviardi mengkritik upaya untuk menjegal kandidat lain agar tidak maju dalam Pilgub Jambi, yang menurutnya dapat mengganggu proses demokrasi yang sehat.

"Saya melihat ada upaya untuk mencegah kandidat lain maju, meskipun mungkin mereka akan menyangkal jika ditanya secara langsung," tegasnya.

Salah satu alasan yang diberikan untuk upaya penjegalan ini adalah kekhawatiran terhadap popularitas dan elektabilitas kandidat lain yang bisa menjadi pesaing yang serius.

Romi Hariyanto Baju Biru Mengembalikan Formulir ke DPW Partai Gerindra Jambi Sebagai Calon Gubernur Jambi 2024-2029

Photo :
  • VIVA.co.id/Syarifuddin Nasution (Jambi)

Sementara itu, lawan dari Petahana Al Haris-Abdullah Sani dalam Pilgub Jambi adalah Romi Hariyanto yang berpasangan dengan Saniatul Lativa. Meskipun belum mendapat rekomendasi dari partai, Romi dan Saniatul telah aktif melakukan kampanye di 11 Kabupaten dan Kota di Jambi.

"Beredar kabar bahwa Golkar dan Nasdem akan memberikan rekomendasi kepada saya dan Saniatul Lativa untuk maju sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi," kata Romi saat bertemu dengan ribuan masyarakat di Kabupaten Batanghari, Jambi, pada Jumat siang, 19 Juli 2024.

Hingga saat ini, PDIP dan Gerindra masih belum memutuskan kepada siapa mereka akan memberikan rekomendasi dalam Pilgub Jambi, menambah dinamika persaingan di arena politik Jambi menjelang hari pencoblosan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya