Viral Video Pusaran Angin Mirip Tornado di Lautan Pasir Bromo, Pedagang dan Pengunjung Santai
- TikTok @ladubromo
Probolinggo – Sebuah video yang menggambarkan peristiwa alam mirip tornado di kawasan lautan pasir Gunung Bromo di Jawa Timur viral di media sosial. Menariknya, beberapa pedagang dan pengunjung yang ada di dekat angin puting-beliung itu terlihat santai dan tak panik.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @ladubromo. Hingga berita ini selesai ditulis, video berdurasi 1 menit 5 detik itu ditonton lebih dari 100 ribu kali dan disukai lebih dari 2 ribu akun. Video tersebut juga tersebar luas di jejaring aplikasi WhatsApp.
Berdasarkan video yang dilihat VIVA, angin puting beliung berputar-putar menggiling debu dan pasir di kawasan lautan pasir Bromo. Pasir dan debu pun terlihat berterbangan sehingga menghasilkan pusaran yang pekat.
Tak jauh dari sana, terdapat beberapa pedagang makanan dan minuman yang membuka lapak. Seperti pedagang bakso atau pentol dengan sepeda motor gerobaknya. Ada juga kursi panjang dan meja tempat berjualan.
Sejumlah pedagang terlihat santai dan tak panik. Mereka tak buru-buru lari untuk menghindari dari angin puting beliung tersebut. Di lokasi berbeda yang juga tak jauh dari angin puting beliung, jeep-jeep yang mengantar wisatawan juga berseliweran, seperti tidak terjadi apa-apa.
"Anying. Bromo saat ini sangat tidak bersahabat," kata perekam video dengan nada santai.
Menanggapi itu, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) Septi Eka Wardhani menjelaskan, fenomena tornado di kawasan lautan pasir Bromo merupakan hal biasa dan sering terjadi. "Terutama saat musim panas dan kering," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima wartawan, Rabu, 17 Juli 2024.
Fenomena alam tersebut dikenal dengan dust devil. Secara visual, menurut Septi, tampak seperti pusaran angin mirip tornado yang membawa debu dan pasir. "Namun dengan ukuran yang relatif lebih kecil dari tornado," ujarnya.
"Fenomena ini pada umumnya terjadi di daerah yang memiliki lapisan pasir dan debu seperti daerah gurun atau padang pasir," imbuh Septi.
Pada umumnya, lanjut dia, dust devil dianggap tidak berbahaya karena kecepatan anginnya cenderung lebih rendah dari pada tornado. "Namun, apabila berada terlalu dekat dengan dust devil, debu dan pasir yang terangkat oleh angin akan sangat mengganggu," katanya.
Kendati tidak berbahaya, BB TNBTS menyarankan agar pengunjung menghindari atau menjauh jika melihat fenomena dust devil. "Namun, jika terlanjur berada sangat dekat dengan pusaran angin tersebut, disarankan untuk diam sejenak sambil menutup mata dan melindungi hidung atau saluran pernapasan hingga pusaran angin hilang."