Disdik Jabar Minta Kemendikbud Periksa Kepsek SMPN 19 Depok yang Manipulasi Nilai Rapor

Ilustrasi SMPN 19 Depok
Sumber :
  • Ist

VIVA – Praktek manipulasi nilai rapor yang melibatkan 51 siswa SMPN 19 Depok Jawa Barat ditemukan Dinas Pendidikan Jawa Barat di Kota Depok

Sebanyak 51 peserta didik baru terbukti memanipulasi nilai rapor untuk bisa lulus dalam PPDB tahap 2 jalur prestasi akademik.

Diketahui, 51 siswa yang dimanipulasi nilainya itu berasal dari satuan pendidikan yang sama, yakni SMPN 19 Depok yang kemudian lulus dan diterima sebagai siswa di beberapa SMAN di Kota Depok.

Plh Kadisdik Jabar Ade Afriandi mengatakan pihaknya melaporkan kasus ini ke Pemkot Depok dan Kemdikbud untuk memeriksa petugas di SMPN 19 Depok mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas hingga operator.

Plh Kadisdik Jabar Ade Afriandi mengatakan pihaknya melaporkan kasus ini ke Pemkot Depok dan Kemdikbud untuk memeriksa petugas di SMPN 19 Depok mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas hingga operator.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

"Terkait sekolah asal kami minta Kemendikbud dan Pemkot Depok melalui inspektorat untuk menindaklanjuti pembinaan pemeriksaan terhadap sekolah, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, wali kelas maupun operator di SMP yang diduga cuci rapor," ujar Ade dalam keterangannya, Rabu 17 Juli 2024. 

Ade menegaskan tindakan kecurangan nilai lapor ini adalah memanipulasi nilai rapor yang ada di buku rapor maupun di sekolah asal. 

Pihak Disdik Jabar berhasil mengidentifikasi kasus tersebut lantaran curiga nilai yang tercantum berbeda dengan nilai di e-rapor.

Platform Teknologi Kemendikbudristek Percepat Digitalisasi Pendidikan

"Cuci rapor ini modelnya semua nilai dalam rapor maupun di buku nilai rapor di sekolah itu ada perubahan dan pendekatan. Sementara di e-rapor Kemendikbud tidak berubah," ujarnya.

Ade mengatakan kasus serupa juga pernah terjadi di Sumedang dan Kota Bandung dengan menganulir 54 PDB yang sudah dinyatakan lolos di PPDB tahap 2.

365 Siswa Terdampak Kebakaran Pemukiman Manggarai, Buku Pelajaran Ludes Terbakar

"Khusus cuci rapor ada di Depok, tempat lain ada di Sumedang dua tapi mark-up nilai jadi CPD nambah nilai di dokumen rapor. Di Sumedang dua, Kota Bandung satu (orang)," ujarnya. 

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid. VIVA/Dani Randi

Hilmar Farid Sebut Pendekatan Transdisiplin Ilmu Pengetahuan Bisa Majukan Kebudayaan

Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid menekankan pentingnya transdisiplin ilmu

img_title
VIVA.co.id
5 September 2024