Gus Yahya: Kecuali Gus Dur yang ke Israel Bawa Nama NU 

Gus Dur
Sumber :
  • vstory

Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyebut cuma KH Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur yang pergi ke  Israel dengan membawa nama NU.

Tragis, 1,2 Juta Orang di Gaza Kekurangan Air

Pernyataan tersebut dikatakan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya saat konferensi Pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa 16 Juli 2024.

Gus Yahya dalam konferensi Pers terkait 5 tokoh muda NU yang berangkat ke Israel , ia juga menyebutkan dirinya juga pernah berangkat ke Israel pada 2018 bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Israel Serang Sekolah yang Jadi Tempat Pengungsian di Gaza, 10 Orang Tewas

Akan tetapi Gus Yahya maupun kelima Nahdliyin yang berangkat ke Israel itu tidak membawa nama NU.

PBNU Konfrensi Pers Terkait Nahdliyin Bertemu Presiden Israel

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
UNIFIL Sebut Markasnya di Lebanon Selatan Dihantam Peluru Artileri

"Pertama, kalau dari segi status, memang kurang lebih sama. Saya juga ke Israel atas nama pribadi dan mempertanggungjawabkannya secara pribadi, tetapi saya tidak pernah menyebut-nyebut NU, kecuali Gus Dur yang saya sebut sebagai guru dan inspirator saya," kata Gus Yahya, Selasa 16 Juli 2024 dilansir dari akun YouTube TV NU.

Gus Yahya menyebut, kelima tokoh muda NU yang ke Israel itu tidak ada komunikasi dan konsolidasi sama sekali dengan PBNU, berbeda dengan Gus Dur.

"Gus Dur sebelum melakukan engagement ke Israel, beliau melakukan konsolidasi terlebih dahulu dengan kiai-kiai dan mendapatkan restu. Sesudah kembali, beliau juga bicara kepada kiai-kiai. Mungkin perbedaan lainnya adalah soal strategi manuver," beber Gus yahya.

Gus Dur, sambung Gus Yahya, tahu benar harus terlibat dengan siapa dan tujuannya untuk apa, sehingga tidak hanya sekedar hadir ke Israel.

"Tetapi engagement strategis dengan jaringan global yang signifikan," tekan Gus Yahya.

Sebagai informasi, dilansir dari NU online, Gus Dur pada tahun 1994 diundang secara langsung oleh Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian damai antara Israel dan Yordania.

Wakil Ketua Badan Pengembangan Jaringan Internasional  Achmad Munjid mengatakan, keberangkatan Gus Dur ke Israel perlu dipahami secara mendalam.

5 Tokoh Muda NU Pose Bersama Presiden Israel Isaac Herzog (Doc: X)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

"Kalau kita mau mengikuti Gus Dur, jangan cuma lihat yang di permukaan saja, tapi visi dan substansi langkah strategisnya," kata Munjid, Senin 15 Juli 2024 dikutip Nu Online

"Kalau kita tidak strategis, boleh jadi maksudnya adalah meniru Gus Dur, maksudnya progresif, tapi akhirnya cuma dipakai oleh pemerintahan Netanyahu yang biadab untuk menjustifikasi langkah mereka dalam membantai rakyat Palestina yang tak berdosa. Ini tidak bisa dianggap enteng," tambahnya.

Pertama, Gus Dur ingin memastikan kapitalis George Soros, yang keturunan Yahudi, tidak mengacaukan pasar modal. 

Kedua, ingin meningkatkan posisi tawar Indonesia di Timur Tengah, sebab selama itu Timur Tengah tidak pernah membantu Indonesia menghadapi krisis. Daya dan posisi tawar Indonesia saat ini semakin kuat di tengah bangsa-bangsa Arab. Mereka kerap meminta bantuan kepada Indonesia untuk menghadapi konflik-konflik yang ada.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya