Profil 5 Jaksa Capim KPK, Ada Kajati hingga Eks Penyidik Kasus Formula E
- Foto: Antara
VIVA – Kejaksaan Agung (Kejagung) RI telah mengirimkan 5 Jaksa untuk maju dalam seleksi calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029.
"Kejaksaan ada lima orang," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum, Kejaksaan Agung (Kejagung), Harli Siregar, Selasa, 16 Juli 2024.
Seleksi ini merupakan salah satu langkah penting dalam memastikan KPK dipimpin oleh individu-individu yang kompeten dan berintegritas dalam upaya memberantas korupsi di Indonesia.
Pemilihan pimpinan KPK yang baru diharapkan dapat membawa angin segar dalam upaya memberantas korupsi yang masih menjadi masalah serius di tanah air.
Oleh karena itu, dibutuhkan sosok kemampuan dan pengalaman dalam penegakan hukum, berikut profil 5 jaksa yang ikut capim KPK:
1. Sugeng Purnomo
Sugeng Purnomo merupakan Jaksa yang kini menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan HAM Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
Pria kelahiran Surabaya 23 Mei 1964 ini meraih gelar Doktor dari Universitas Hasanuddin dan memulai kariernya sebagai aksa Fungsional di Kejaksaan Negeri
Samarinda (Kejari) pada tahun 1992-1993.
Sugeng Purnomo sebenarnya pernah mencalonkan diri sebagai Calon Pimpinan KPK pada 2019 lalu akan tetapi yang lolos menjadi Pimpinan KPK adalah Firli Bahuri yang sekarang terseret kasus pemerasan.
Berikut riwayat jabatan Sugeng Purnomo:
- Jaksa Fungsional di Kejari Samarinda: 1992-1993
- Kepala Sub Seksi Tindak Pidana Umum Kejari Samarinda
- Kepala Cabang Kejari Tarakan: 1995-1997
- Kepala Seksi Intelijen Kejari Tenggarong: 1997-2001
- Kepala Kejari Nunukan: 2001
- Kepala Kejari Sinjai: 2005-2008
- Kepala Bagian Tata Usaha Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung: 2008-2010
- Kepala Kejari Samarinda: 2010-2011
- Asisten Pengawasan Kejati Sulsel: 2011-2014
- Koordinator Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung: 2014-2015
- Wakil Kepala Kejati Kalbar: 2015-2018
- Kepala Kejati Papua: 2018
- Direktur Penuntunan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung: 2018-2019
- Kepala Kejati Sumsel: 2019
- Staf Ahli Jaksa Agung Bidang Pidana Umum: 2019-2020
- Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan HAM Kemenko Polhukam
2. Andi Herman
Andi Herman merupakan sosok Jaksa yang memiliki segudang prestasi, selain sebagai Jaksa ia juga dikenal di kalangan olahraga.
Pria kelahiran 13 Januari 1966 ini pernah meraih medali emas dalam Paralympic Games 2020 di Tokyo Jepang.
Ia juga dipercaya menjadi Ketua Chief de Mission (CDM) kontingen Indonesia untuk ASEAN Para Games XI 2022.
Saat ini ia menjabat sebagai Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Sesjampidsus Kejagung).
Sebelumnya ia menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah, masalah sertifikasi Candi Borobudur berhasil diselesaikannya
3. Harli Siregar
Jaksa Harli Siregar kini menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung pada 2004.
Sebelumnya ia menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) papua Barat di tahun 2023.
Pria kelahiran 12 April 1970 ini mengemban ilmu di Fakultas Hukum Universitas SUmatera Utara (USU) dan berhasil meraih gelar Doktor Hukum.
Berikut riwayat jabatan Harli Siregar:
- Kepala Kejari Lubuk Pakam Deli Serdang Sumut
- Wakil Kepala Kejari Kaltim
- Wakil kejari Bangka Belitung
- Kepala Kejati Papua Barat
- Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung
Ketut Sumedana saat ini mengemban tugas sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali.
Jaksa kelahiran Buleleng 25 Agustus 1974 itu menyelesaikan pendidikan S2 Hukum Tata Negara di Universitas Mataram.
Dalam tubuh lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ia dipercaya sebagai Kasatgas Penuntutan lembaga antirasuah.
Berikut riwayat jabatan Ketut Sumedana:
- Staf TU Kejati Praya Lombok
- Kasi Saspol Kejati NTB
- Kasi Penuntut Kejati NTB
- Koordinator Kejati Jatim
- Kepala Kejari Mataram
- Kepala Kejari Bantul Yogyakarta
- Kepala Kejari Gianyar Bali
- Penyidik, Penyelidik dan penuntut KPK
- Kepala Satgas Penuntutan KPK
- Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung
- Kepala Kejati Bali
Fitroh Rohcahyanto sebelumnya pernah menjabat sebagai direktur penuntutan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Fitroh pada saat itu memutuskan kembali ke Kejaksaan Agung (Kejagung) setelah mengabdi selama 11 tahun saat KPK dipimpin oleh Firli Bahuri.
Saat itu Fitroh dipaksa untuk menetapkan Anies Baswedan sebagai tersangka Formula E, sehingga ia memutuskan untuk mengundurkan diri.
Pria kelahiran Jepara itu menyelesaikan pendidikan S3 dan meraih gelar doktor di Universitas Airlangga pada tahun 2018.
Hingga akhirnya Fitroh dilantik sebagai direktur penuntutan KPK pada 2019, ia juga sebagai jaksa fungsional di KPK.