7 Pernyataan Nyeleneh Mama Ghufron, Bisa Perintah Malaikat hingga Jaga Gawang Neraka

K.H Sumarno Syafei bicara soal dugaan penyimpangan Mama Ghufron
Sumber :
  • Tangkapan layar youtube tvOne

Jakarta – Baru-baru ini media sosial digemparkan dengan kemunculan seorang penceramah berambut panjang, yaitu Mama Ghufron. Ghufron menjadi sorotan lantaran ceramahnya yang di luar akal sehat seperti mengklaim bisa berkomunikasi melalui sebuah video call dengan seorang malaikat hingga berbicara dengan semut.

Menanggapi hal ini, seorang pendakwah yang juga merupakan Pengasuh Ponpes Darus Sa'adah, K.H Sumarno Syafei, menyampaikan ada 7 poin indikasi ajaran menyimpang dari Mama Ghufro. Hal itu disampaikan oleh Sumarno usai melihat sejumlah video Ghufron yang viral di media sosial.

"Ada 7 poin setelah saya lihat dari tayangan-tayangan yang ada dalam YouTube yang viral akhir-akhir ini, ada 7 yang saya lihat bahkan Barangkali saya lebih sedikit Majelis Ulama (MUI) lebih banyak. Saya bikin singkat saja ada 7,"kata Sumarno dalam Catatan Demokrasi tvOne, Selasa malam, 16 Juli 2024.

Penceramah Mama Ghufron

Photo :
  • Instagram

Menurutnya pernyimpangan yang pertama yang dilakukan oleh Ghufron yaitu saat mengaku mengarang 500 kitab menggunakan bahasa Suryani.

"Saya nggak berani mengatakan sesat dulu, ini penyelewengan. Yang pertama yaitu mengaku mengarang 500 kitab dengan bahasa Suryani yang kita tidak tahu siapa pentahsisnya," kata Sumarno.

Penyelewengan yang kedua, menurutnya ketika Ghufron mengaku bisa tadi berkomunikasi dengan para malaikat. Sedangkan malaikat hanya bisa diperintah oleh Allah dan melakukan sesuatu hanya atas perintah Allah.

"Dalam Alquran dijelaskan malaikat adalah merupakan hamba-hamba Allah yang suci, yang tidak pernah melakukan maksiat macam-macam, dan dia hanya tunduk dengan perintah Allah. Kenapa malaikat Diajak komunikasi? Kenapa malaikat bisa disuruh-suruh? ini kekeliruan logika akal nalar, apa barangkali sudah kelebihan printernya," ujar Sumarno

MUI Akan Luruskan Pemahaman Mama Ghufron yang Mengaku Bisa Video Call Malaikat

Yang ketiga, lanjut Sumarno, penyelewengan Mama Ghufron ketika mengaku memiliki tugas menjaga gawang meraka. "Luar biasa, bayangkan, kita bisa pikir berapa panasnya neraka, hal-hal yang semacam ini fenomena akhir zaman, enggak usah kaget," ujar Sumarno

Penyimpangan yang keempat, ketika Mama Ghufron mengaku keturunan Syekh Nawawi Al-Bantani. "Nah ini lebih hebat lagi, begitu diteliti, dicek ternyata cangkokan," kata Sumarno

Temuan Mengejutkan Ombudsman Terkait PPDB 2024 di Sejumlah Daerah

Penyimpangan yang kelima, ketika Mama Ghufron menyampaikan Hadits berbahasa Suryani. Sumarno mengaku belum pernah melihat ada satu kitab Hadits yang kalimatnya memakai bahasa Suryani.

"Semua matan-matan hadits menggunakan bahasa yang disampaikan oleh baginda rasul nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam. Ini (Mama Ghufron) gak jauh bahasanya maqoli maqoli atau makroni, makroni, saya ga tau," ujar Sumarno

Fenomena Cek Khodam di Media Sosial, MUI Peringatkan Bahaya Awal Kemusyrikan

Penyimpangan yang keenam, adalah ketika Ghufron mengaku memiliki kemampuan bisa bicara dengan ruh. Sumarno melihat tayangan dimana Ghufron mengaku bisa berbicara dengan ruh di dalam kubur saat berziarah ke makam Sunan Ampel.

Padahal menurut Sumarno, berbicara dengan ruh orang yang sudah meninggal hanya bisa dilakukan oleh pada nabi dan rosul dan merupakan bagian dari mukjizat.

"Berarti kalau orang sudah seperti ini, sudah menyamakan dirinya sebagai nabi dan rasul, dan nabi dan rasul pun ketika berbicara mengenai orang di dalam kubur, kondisinya untuk menjawab tantangan sosial, sebagai pesan moral sebagai pesan moral," kata Sumarno.

K.H Sumarno Syafei bicara soal dugaan penyimpangan Mama Ghufron

Photo :
  • Tangkapan layar youtube tvOne

Penyimpangan yang terakhir yaitu ketika Ghufron mengaku bisa menggunakan bahasa Suryani. Padahal, bahasa Suryani adalah bahasa kuno yang sudah ditinggalkan dan dipakai di daerah untuk orang-orang Kristen optik dan Kristen Ortodos yang ada di daerah Syria dan juga pinggiran Palestina dan juga pinggiran dari daerah Mesir.

"Setelah diamati dengan ahli bahasa Suryani, orang-orang yang pakar bahasa, Apakah betul Bahasa Suryani disampaikan seperti begini, ternyata banyak cangkokan-cangkokan cangkokannya," ujar Sumarno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya