Heboh 5 Tokoh Muda NU Sowan ke Israel, Pakar: Hati-hati, Ada Udang di Balik Batu!

5 Tokoh Muda NU Pose Bersama Presiden Israel Isaac Herzog (Doc: X)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Jakarta - Kunjungan lima tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) ke Israel belum lama ini jadi sorotan publik di Tanah Air. 5 Nahdliyin itu bertemu Presiden Isaac Herzog di tengah kebiadaban militer Israel menyerang rakyat Palestina.

Dukung Kemerdekaan Palestina, DPR Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink

Adapun lima tokoh muda NU yang sowan ke Israel  adalah Gus Sukron Makmun, Zainul Maarif, Munawar Aziz, Izza Annafisah Dania, dan Nurul Bahrul Ulum. 

Pakar hubungan internasional Prof Hikmahanto Juwana menganalisa insiden lima Nahdliyin bertemu Presiden Israel Issac Herzog kemungkinan upaya negara tersebut mengundang tokoh Indonesia yang punya pengaruh. Dia bilang upaya Israel itu agar mendapatkan legitimasi dari masyarakat Indonesia pada umumnya.

Mau Kabur dari Tugas, Tentara Israel Ingusan Dipukuli Seniornya

"Nanti kemudian, mereka bertemu dengan Presiden, itu untuk disampaikan bahwa Israel itu tidak seperti yang dibayangkan di Indonesia. Bisa seperti itu," kata Prof Hik, sapaan akrabnya dalam Apa Kabar Indonesia Malam tvOne yang dikutip VIVA pada Rabu, 17 Juli 2024.

Namun, ia menilai kadang kala pihak yang diundang Israel juga punya alasan tujuan datang karena ingin menyampaikan concern terhadap persoalan Palestina.

Senator AS Blak-blakan Sebut Pemerintahnya Langgar UU karena Jual Senjata kepada Israel

"Dengan harapan otoritas di Israel dalam hal ini Presiden mungkin itu bisa memahami dan menghentikan," lanjut Prof Hik.

Pakar Hukum Internasional, Hikmahanto Juwana

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Lantas, ia mempertanyakan dalam konteks situasi saat ini, pihak yang mengeksploitasi. Ia meragukan 5 tokoh muda NU itu bisa meyakinkan pimpinan Israel terkait isu Palestina. 

"Apakah lima warga NU semuanya WNI, bisa meyakinkan Presiden Israel atau justru mereka dimanfaatkan otoritas di Israel?" ujar Prof Hik.

Dia menuturkan Israel pasti mengutarakan dengan alibi bahwa kebijakannya yang menyerang Gaza Palestina karena adanya kelompok pejuang Hamas. Prof Hik menyebut dalih 'legitimasi' terus dicari dan jadi pembelaan Israel karena diserang lebih dulu oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. 

"Kemudian, mereka tengah mencari legitimasi ini.  Memang kita harus hati-hati jika mendapat undangan dari pihak-pihak tertentu dari Israel," kata Prof Hik.

Prof Hik menduga ada kepentingan Israel di balik pertemuan dengan 5 Nahdliyin tersebut. "Ini istilahnya gak ada makan siang gratis. Jadi, pasti ada sesuatu di balik ini. Ada udang di balik batu," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan Israel biasanya sengaja mengundang tokoh asal RI yang punya pengaruh untuk bertemu. Kata dia, tokoh itu bisa saja politikus hingga dosen akademisi.

"Harapannya agar bisa menyampaikan sesuatu yang positif terhadap Israel. Begitu ya," sebut Prof Hik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya