Gus Yahya: 5 Tokoh Temui Presiden Israel Bakal Diberi Sanksi Banom PBNU

Ketua Umum (Ketum) PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menegaskan bakal menyerahkan pemberian sanksi terhadap lima tokoh NU yang menemui Presiden Israel, Isaac Herzog ke masing-masing organisasi yang dinaunginya. Diketahui, kelima tokoh muda NU itu merupakan pengurus dari badan ortonom (banom) di bawah naungan PBNU.

Menjelang Transisi ke Trump, Biden dan Herzog Bahas Konflik Gaza dan Lebanon

Adapun, kelima tokoh muda NU itu yakni Sukron Makmun (PWNU Banten), Zainul Maarif (Unusia), Munawir Aziz (Sekretaris Umum PP Pagar Nusa), Nurul Bahrul Ulum (PP Fatayat NU), dan Izza Annafisah Dania (PP Fatayat NU).

"Soal sanksi kita serahkan (ke badan ortonom). Nanti jelas dari PWNU DKI akan melakukan proses, termasuk dalam soal keterlibatan LPWNU DKI tadi akan diposes dan akan diberi sanksi. Aturan kita sudah cukup jelas dan rinci," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di kantor pusat PBNU, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 Juli 2024.

PBNU Perkenalkan Humanitarian Islam kepada Delegasi Dunia, Gus Ulil: Lanjutkan Gagasan Gus Dur

Ketua Umum (Ketum) PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Ia menyampaikan, pihaknya telah menggali informasi dari masing-masing pengurus badan otonom dari kelima pemuda NU tersebut. Hasilnya, tidak ada penugasan dari badan otonom di bawah PBNU terkait keberangkatan mereka ke Israel.

Menag Resmikan Peluncuran Institute for Humanitarian Islam yang Dipimpin Gus Yaqut

Ia pun menyesalkan, kelima warga nahdliyin itu tidak berkomunikasi terlebih dahulu sebelum melakukan kunjungan dan pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

"Walaupun sekali lagi, saya sebagai ketua umum mohon maaf, karena apapun juga ini anak-anak NU, saya sebetulnya juga kasihan ini, kok enggak nanya dulu, ngomong dulu, gitu ya," ucapnya.

Gus Yahya menambahkan, kepergian mereka ke Israel merupakan tanggung jawab pribadi karena sama sekali tidak mengatasnamakan PBNU.

"Saya mempertanggungjawabkannya secara pribadi, kalau saya waktu ke sana, saya tidak pernah menyebut NU, tidak pernah, kecuali Gus Dur yang saya katakan sebagai guru saya, dan inspirator saya. Tapi segala sesuatunya, saya pertanggungjawaban secara pribadi," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, lima tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), melakukan kunjungan ke Israel pada pekan lalu. Mereka diketahui bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Menurut Foto yang beredar di media sosial X dan instagram, kelima tokoh muda itu terlihat berdiri di belakang presiden Israel.

Kelima tokoh muda NU itu diketahui Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.

Zainul Maarif juga sempat membagikan foto kunjungan tersebut melalui akun instagramnya @zenmaarif. Dalam keterangan fotonya, Zainul menuliskan hasil pertemuan dengan Presiden Israel. "Berbincang langsung dengan Presiden Israel,” tulis akun Instagram.

Sementara Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menegaskan jika kelima orang itu tidak mendapat mandat PBNU, dan tidak pernah meminta izin ke PBNU. Oleh karena itu, Gus Ipul menilai tindakan kelima tokoh NU sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina.

Terlebih, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan terus-menerus yang dilakukan Israel. “Kepergian mereka ke Israel adalah tindakan yang sangat sangat tidak bijaksana, membingungkan dan mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” ujar Gus Ipul.

PBNU mendalami persoalan dan segera memanggil kelima orang tersebut untuk diminta tabayun. Jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, bukan tidak mungkin kelima orang ini akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau Banom.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya