Kemajuan Pariwisata di Kepulauan Nias Perlu Didukung Jika jadi Provinsi Baru
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Jakarta - Pembangunan pariwisata di Kepulauan Nias disebut dapat dilakukan jika daerah itu menjadi otonomi baru di Tanah Air, yaitu menjadi sebuah provinsi.
Hal itu diungkap Gerakan Pemuda Pelopor Pro Pembangunan Kepulauan Nias (GP4KN) yang bakal menggelar diskusi dan talkshow dengan tema 'Menakar peluang Kepulauan Nias menjadi Provinsi baru melalui sektor Pariwisata'. Rikardus Sihura selaku ketua panitia, menyinggung soal beberapa pariwisata di daerah lainnya yang mengalami kemajuan karena kepedulian pemerintah provinsi.
"Dalam membangun pariwisata di Kepulauan Nias ini dapat didukung secara masif sebenarnya jika menjadi provinsi. Karena kalau kita bisa melihat daerah-daerah lainnya yang mengandalkan potensi pariwisata, misalnya Bali dan NTB, ini kan pembangunannya sangat cepat karena kerja-kerjanya fokus, terarah, terorganisir dan aksesnya langsung ke pemerintahan pusat," kata dia pada Senin, 15 Juli 2024.
Kata dia, yang menjadi persoalan adalah ketika isu pemekaran ini semakin menguat, namun ternyata tidak siap untuk menyambut itu. Dia mencontohkan, semisal sumber daya manusia sudah mumpuni tapi aksestabilitas ke tempat-tempat wisatanya justru tidak memadai.
"Atau fasilitas pemanfaatan teknologi kita tersedia, tapi kita masih menggunakan cara-cara konvensional dalam mengembangkan pariwisata. Jadi, persoalan-persoalan ini akan menjadi pembahasan juga nantinya," ujar dia.
Dirinya juga membandingkan kemajuan pariwisata di Kepulauan Nias sebelum dan setelah wilayah tersebut menjadi empat kabupaten satu kota. Katanya, saat Nias masih jadi satu kabupaten, kemajuan objek wisatanya sangat masif sekali.
"Dulu, ketika Kepulauan Nias ini masih menjadi satu Kabupaten, kemajuan objek wisatanya sangat masif sekali. Seharusnya, dimekarkannya menjadi 4 kabupaten 1 kota ini lebih memudahkan untuk fokus kemajuan di masing-masing daerah administratif," ujar dia.
Atas persoalan itu, Rikardus menyampaikan kalau GP4KN sepakat mengadakan kegiatan talk show itu dengan mengundang Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly sekaligus tokoh dari Kepulauan Nias dan Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno.
Acara bakal berlangsung pada Sabtu, 20 Juli 2024, di Hotel Ciputra, Grogol, Jakarta Barat. Dia menambahkan, acara itu berangkat dari hasil evaluasi pihaknya terkait dengan pariwisata hari ini yang dinilai berbeda jauh pada era-90an.
"Kami menilai bahwa perlu memulihkan dan membangkitkan kembali kondisi pariwisata seperti era 1990-an. Saat itu, Kepulauan Nias menjadi tempat favorit wisatawan mancanegara" ujar Rikardus.