BNPB Sebut 27 Orang Meninggal dan 14 Orang Hilang Akibat Longsor di Gorontalo
- BNPB TV
Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa sebanyak 27 orang dinyatakan meninggal dunia dan 14 orang lainnya hilang dalam bencana alam longsor di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
"Data terakhir penutupan pencarian oleh Tim SAR itu meninggal 27 dan hilang 14 orang," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dikutip dari Disaster Briefing melalui YouTube pada Senin, 15 Juli 2024.
Adapun proses pencarian korban tanah longsor itu resmi diberhentikan oleh Tim SAR sesuai dengan kesepakatan dan diskusi bersama keluarga korban yang terdampak.
"Untuk kejadian longsor di Bone Bolango itu tim SAR sudah menghentikan proses pencarian sesuai dengan kesepakatan yang didiskusikan juga dengan keluarga korban," kata Abdul Muhari.
Di sisi lain, Abdul mengungkapkan ada beberapa kejadian bencana yang terjadi di Gorontalo, seperti tanah longsor dan banjir. "Di Gorontalo sendiri ini ada beberapa kejadian ya sebenarnya ada longsor, ada banjir, ada banjir dengan ketinggian muka air yang cukup signifikan," katanya.
Diketahui, operasi SAR di kawasan tambang emas rakyat di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo secara resmi ditutup pada Sabtu, 13 Juli 2024.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Heriyanto mengatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP), operasi pencarian hanya dilaksanakan selama tujuh hari dan setelah itu akan ditutup.
Ia mengatakan pelaksanaan operasi dalam bencana tanah longsor di kawasan tambang rakyat Suwawa Timur itu tidak ada masa tanggap darurat. Oleh karena itu, pada Sabtu, setelah personel melaksanakan operasi SAR hari ketujuh, akan ditarik dan segera digelar apel penutupan di Posko SAR terpadu.