Ketika Ribuan Perempuan Berkebaya Asik Flashmob Poco-poco
- Istimewa
Jakarta – Ribuan perempuan dari sejumlah organisasi yang ada di Jakarta dan sekitarnya, serempak menggunakan pakaian kebaya. Tak hanya berpakaian, keseruan semakin terlihat saat mereka mengikuti flashmob poco-poco yang digelar di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu pagi 14 Juli 2024.
Para perempuan tersebut tergabung dalam organisasi seperti Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI), dan juga sejumlah komunitas tersebut. Ini digelar sebagai rangkaian kegiatan Hari Berkebaya Nasional (HKN) yang puncaknya akan diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, pada 24 Juli 2024. Presiden Jokowi rencananya akan membuka.
“Dalam Kongres Kowani X, Presiden Soekarno mengatakan mengatakan bahwa kebaya bukan hanya sekadar kecantikan, lenggak-lenggok perempuan Indonesia. Akan tetapi punya makna yang dalam yakni kebaya yang digunakan perempuan Indonesia membuat kita semangat, karena identik dengan kesetaraan, perjuangan dan kemandirian perempuan Indonesia,” ujar Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo, dalam sambutannya.
Dia menjelaskan, awalnya hanya 2 ribu perempuan Indonesia yang diundang. Tetapi animo yang sangat tinggi, hingga pesertanya membludak mencapai lebih dari 3 ribu.
Jelas dia, kegiatan ini sebagai upaya merawat warisan budaya bangsa yang tentu saja harus dilestarikan.
“Perempuan Indonesia berkebaya bukan hanya saat ini saja, tetapi sejak zaman Majapahit. Bahkan Laksamana Malahayati menggunakan kebaya saat menjadi panglima perang melawan Belanda,” jelasnya.
Giwo lebih lanjut mengatakan, kebaya punya makna yang dalam. Baik itu sebagai symbol kesetaraan dan pemberdayaan ekonomi. Dalam setiap helai kebaya dan aksesoris pendukungnya, terdapat perempuan yang menjadi pelaku UMKM.
“Melalui kebaya, terdapat upaya pemberdayaan ekonomi perempuan Indonesia. Kami harap dengan mengenakan kebaya, UMKM Indonesia dapat naik kelas,” katanya.
Kegiatan ini juga bermakna kalau berkebaya bagi perempuan tidak menghambat aktivitas mereka. Mengingat selama ini tertanam kalau berkebaya itu merepotkan.
Padahal, kebaya sudah dikenakan oleh perempuan Indonesia sejak dulu. Bahkan menjadi kesehariannya apakah itu ke pasar, berjualan, bertani, olahraga, dan sebagainya.
“Kami juga berharap kegiatan ini dapat memberi pesan pada generasi muda untuk mengenal budaya sendiri dan turut berperan melestarikannya,” imbuh dia.
Dalam kegiatan tersebut juga ditampilkan sejumlah aktivitas dengan mengenakan kebaya diantaranya permainan angklung hingga berkuda.
Pelaksanaan HKN pertama kalinya berdasarkan Kepres Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional. Juga sebagai sinergitas perempuan Indonesia dan juga di Asia Tenggara dalam mengajukan kebaya sebagai warisan budaya tak benda melalui joint nomination.
Puncak HKN 2024 akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, dan dihadiri lebih dari 7.000 para perempuan Indonesia dari berbagai profesi dengan mengenakan kebaya.
Pelaksanaan HKN 2024 mengusung tema “Lestarikan Budaya dengan Bangga Berkebaya”, dan merupakan kerja sama Kowani, Kementerian pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, komunitas kebaya, media massa, dan pemangku kepentingan lainnya.