Megawati Ungkap Peran Manusia di Tengah Kemajuan Teknologi
- Istimewa
Jakarta - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengatakan, untuk menyelamatkan dunia dari kerusakan moral dan lingkungan maka manusia sendiri yang harus berubah.
Pandangan ini disampaikan Megawati saat berbincang hangat dan akrab Imam Besar Al Azhar Ahmed Al-Tayeb, di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024.
Megawati mengatakan meski saat ini kemajuan teknologi begitu mendominasi, bahkan sejumlah pekerjaan telah digantikan oleh robot, namun menurut Megawati tetap peran manusia yang lebih utama.
Megawati memberi ilustrasi bahwa robot kalau rusak tidak bisa membetulkan dirinya sendiri karena tetap butuh manusia.
"Apapun juga manusia makhluk yang paling prima karena diberi akal dan nurani oleh Sang Maha Pencipta," kata Megawati.
"Percepatan teknologi menyebabkan rasa kehidupan manusia berubah drastis. Anak-anak sekarang tidak bermain dan akrab dengan alam dan bertanya bagaimana misalnya tumbuh-tumbuhan diciptakan atau dari mana asalnya," lanjut Megawati.
Keduanya juga membahas isu pemanasan global atau global warming. Menurut Megawati kerusakan iklim di Kutub Utara dan Kutub Selatan seperti bongkahan es yang mencair akan jadi masalah serius bagi dunia.
Imam Besar mengatakan, semua yang disampaikan Megawati mengenai perdamaian dunia dan penyelamatan lingkungan, serta bagaimana etika hidup manusia dalam menghadapi perkembangan teknologi dan perkembangan dunia patut untuk bersama direnungkan.
Imam Besar mengatakan, saat ini banyak pemimpin dunia tidak mau tahu akan pentingnya menjaga perdamaian dunia dan kerusakan lingkungan.
Megawati mencontohkan Presiden pertama RI Soekarno dan Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser merupakan pemimpin yang berkelas dunia yang bisa memberi pengaruh besar terhadap peradaban dunia.
Imam Besar berterima kasih atas sikap teguh Indonesia dan khususnya Megawati yang selalu membela hak asasi kemerdekaan bangsa Palestina.
"Saya mengapresiasi sikap Ibu Megawati selama ini yang kokoh mendukung kemerdekaan Palestina. PBB harus terus beri perhatian terhadap Palestina meski PBB tidak bisa lepas dari tekanan negara negara tertentu," kata Al Tayeb.
Ajakan Megawati kepada Imam Besar Al Azhar itu untuk menggalang tokoh-tokoh dunia bertemu dan membahas isu perdamaian dunia dan persaudaraan umat manusia serta menjaga lingkungan hidup disambut baik oleh Al-Tayeb.