Muhammadiyah Jelaskan Tarik Dana Triliunan dari BSI, Sekum: Ditawari Wamen Saja Saya Tolak!

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti
Sumber :
  • tvMU

Jakarta - Langkah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengalihkan triliunan dana dari Bank Syariah Indonesia (BSI) ke sejumlah bank syariah lain jadi sorotan. PP Muhammadiyah menegaskan Langkah itu bukan karena tujuan politis. 

Terpopuler: Profil Ipda Rudy Soik yang Dipecat gara-gara Mafia BBM, Muhammadiyah Koreksi Suswono

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menepis penarikan dana dari BSI itu merupakan imbas dirinya tak dijadikan komisaris di perbankan plat merah tersebut.  

Mu’ti menuturkan, persoalan penunjukan komisaris BSI tak jadi masalah sama sekali baginya. 

Profil 7 Kader Muhammadiyah yang Dipercaya Masuk di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo

"Ya, BSI saya kira bukan karena Abdul Mu'ti enggak jadi komisaris ya. Karena kalau bagi saya pribadi mohon maaf itu tidak sesuatu yang menjadi persoalan gitu," kata Abdul Mu'ti di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Juli 2024.

Mu’ti lebih jaub mengaku heran jika ada pihak-pihak yang mengaitkan penarikan dana Muhammadiyah dengan penunjukan komisaris di BSI. Sebab, dirinya saja pernah menolak tawaran untuk menjadi Wakil Menteri (Wamen). 

Kabar Baik! Mendikdasmen Kasih Bocoran Ada Peningkatan Gaji Guru di 2025

"Sampai ada kawan yang bilang ke saya, iyalah Mas Mu'ti mana ada soal itu. Orang jadi Wakil Menteri juga ditolak. Jadi, bagi saya pribadi enggak ada persoalan dengan itu," kata Mu'ti. 

Bank Syariah Indonesia (BSI).

Photo :
  • Antara

Lebih lanjut, dia menambahkan, selama ini dana-dana Muhammadiyah memang banyak yang terkonsentrasi di BSI. Baik itu dalam bentuk tabungan atau pembiayaan. Menurutnya, konsentrasi dana dalam jumlah besar itulah yang bisa berisiko. 

"Nah, setelah kami evaluasi ini bisa berisiko. Bisa berisiko. Bagi bank sendiri juga menurut saya juga bisa berisiko karena di antara risiko bank itu kan risiko konsentrasi," kata Mu’ti.

Dia menuturkan, dana besar yang terkonsentrasi juga dapat berisiko untuk bank. Menurutnya, saat nasabah bermasalah, maka bank itu pun akan bermasalah. 

Selain itu, Mu'ti menuturkan, Muhammadiyah bisa meningkatkan kemitraan dengan lembaga keuangan sektor ekonomi kecil menengah. 

"Jadi, kita ingin dana Muhammadiyah ini lebih terkonsolidasi di berbagai lembaga-lembaga mitra, karena itu juga lebih memudahkan dalam kita ini membangun komunikasi dengan institusi-institusi perbankan syariah di tingkat daerah," ujarnya.

Sebelumnya, beberapa Waktu lalu, Muhammadiyah resmi menarik dana persyarikatan yang disimpan di BSI mencapai sekitar Rp13-15 triliun. 

Keputusan Muhammadiyah ini tertuang dalam memo Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 320/I.0/A/2024 yang telah ditandatangani Ketua Muhammadiyah yaitu Agung Danarto dan Sekretaris Muhammadiyah yaitu Muhammad Sayuti.

Namun, buntut penarikan dana belasan triliun rupiah itu ternyata berdampak signifikan. Sebab, Pimpinan Daerah Muhammmadiyah atau PDM ramai-ramai mengosongkan saldo mereka di BSI


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya