Hari Ke-4 Pencarian, Tim SAR Tambang Longsor di Gorontalo Ditarik Mundur karena Cuaca Buruk
- ANTARA
Jakarta - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) menghentikan sementara operasi SAR korban bencana tanah longsor di areal tambang emas rakyat Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, akibat cuaca buruk pada Rabu petang, 10 Juli 2024.
"Keselamatan personel di lapangan menjadi pertimbangan pimpinan mengambil keputusan penghentian operasi SAR hari ke empat ini," kata Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, tim petugas SAR gabungan yang berada di lokasi bencana sebagian besar ditarik mundur ke posko utama operasi SAR di Desa Tulabolo Timur.
Hal demikian dikarenakan sempat terjadi longsor kecil di sekitar mahkota longsor yang labil dikhawatirkan dapat meluas menjadi longsor susulan yang lebih besar dan membahayakan keselamatan petugas.
Edy memimpin langsung rapat evaluasi dan membahas rencana dan strategi pelaksanaan operasi SAR untuk hari kelima pada Kamis.
Sebelum masuk ke wilayah posko utama para petugas SAR gabungan yang ditarik mundur tersebut di sterilisasi menggunakan cairan desinfektan oleh tim kesehatan.
Dalam arahannya, operasi SAR tersebut akan kembali dilanjutkan dengan catatan bila kondisi cuaca benar-benar kondusif dan sesuai rekomendasi prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Klas 1 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jalaluddin Gorontalo.
​​​Sampai saat ini jumlah korban yang berhasil ditemukan dan sudah dievakuasi sebanyak
sebanyak 115 orang, dari total sebanyak 145 orang korban tanah longsor yang terdata di posko utama operasi SAR.
Masing-masing sebanyak 93 orang korban dievakuasi dalam kondisi selamat, 23 orang korban meninggal dunia. Sebanyak 29 orang korban lainnya masih berstatus hilang dalam pencarian.
"Juga dilakukan pergantian petugas. Mereka yang sudah beberapa hari di lokasi ditarik untuk beristirahat memulihkan kondisi fisik," imbuhnya. (ant)