BKSAP DPR Gali Potensi Kerja Sama dengan Afrika Demi Kuatkan Posisi Geostrategis Indonesia

BKSAP DPR Gali Potensi Kerja Sama Indonesia-Afrika dalam Seminar Internasional
Sumber :
  • BKSAP DPR RI

Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) - DPR RI menggali potensi kerja sama Indonesia-Afrika demi menguatkan posisi Geostrategis Indonesia di kawasan Afrika dan secara global.

KPK Sebut 92,98 Persen Calon Anggota Legislatif Terpilih Sudah Isi LHKPN

Dalam seminar internasional dan diskusi bertajuk “Africa in Today’s World: Where is Indonesia?” Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon menyampaikan pandangan terkait potensi strategis Benua Afrika dan bagaimana Indonesia dapat mengambil peran dalam meningkatkan hubungan tersebut.

Menurut Fadli Zon, Indonesia dan Afrika memiliki kedekatan historis sebagai bagian penting dari perjuangan Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955 dan Gerakan Non-Blok (GNB).

Pilkada Serentak 2024, DPR Ingatkan Calon Kepala Daerah Jangan Menyerang secara Pribadi

Saat ini perekonomian negara-negara Afrika tumbuh pesat menjadi kekuatan ekonomi yang layak diperhitungkan, serta memiliki potensi sumber daya mineral dan memiliki populasi pemuda yang besar. Namun selama ini Indonesia hanya menjadi penonton di barisan belakang terkait dengan isu Afrika.

BKSAP DPR Gali Potensi Kerja Sama Indonesia-Afrika dalam Seminar Internasional

Photo :
  • BKSAP DPR RI
DPR Murka tak Dilibatkan Kemenkes dalam Menyusun PP Kesehatan Mengenai Produk Tembakau

"Sudah saatnya Indonesia mengambil peran strategis dan mempererat kerja sama dengan Afrika untuk menguatkan posisi geostrategis Indonesia di kawasan ini dan secara global," kata Fadli Zon dalam keterangan yang diterima VIVA.co.id, Rabu 10 Juli 2024.

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon juga menegaskan  bahwa diplomasi parlemen memegang peran penting penguatan hubungan Indonesia baik secara bilateral maupun regional dengan negara-negara Afrika.

BKSAP juga telah memiliki Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) dengan 16 negara Afrika, serta telah melaksanakan kunjungan diplomasi ke sejumlah negara seperti Tanzania, Namibia, dan Zimbabwe.

Pelaksanaan persiapan pelaksanaan Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF), pamm, BKSAP DPR RI bersama KBRI Addis Ababa, Ethiopia di dalam seminar internasional dan diskusi bertajuk “Africa in Today’s World: Where is Indonesia?” turut hadir sebagai pembicara Duta Besar Al Busyra Basnur, Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia dan Uni Afrika Djibouti, wakil hubungan luar negeri Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Bernardino Vega.

Sebagai panelis hadir juga dari kalangan pemerintah, kamar dagang, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil yang berasal dari Indonesia dan Ethiopia. Dr. Lawalley Cole dari Uni Afrika.

Kemudian Dewi Justicia Meidiwaty dari Kementerian Luar Negeri RI, Mintardjo Halim dari KADIN, Taufan Teguh Akbari, Ph.D dari LSPR Institute Communication & Business, Dr. Bekele Shibru dari Harambee University, Irfan Wahyudi, Ph.D dari Universitas Airlangga, dan Kemal Abdella dari O-Yes Global Foundation.

Turut hadir juga dalam acara ini Wakil Ketua BKSAP, Putu Supadma Rudana (F-PDemokrat) dan Anggota BKSAP Adde Rosi Khoerunnisa (F-PGolkar) dan Ravindra Airlangga (F-PGolkar). Hadir juga sebagai peserta aktif para mahasiswa yang tergabung dalam ISAFIS (Indonesian Student Association for International Studies).

Berbagai masukan selama diskusi berlangsung. Bahwa masih terdapat kendala terkait tarif dan infrastruktur yang mempengaruhi sedikitnya minat pengusaha Indonesia untuk berinvestasi di Afrika dan masih sedikitnya interaksi antar masyarakat yang terjalin selama ini.

Namun, hal tersebut tak menutup peluang dari potensi kerja sama di bidang diplomatik dengan dibukanya perwakilan bilateral, kerja sama energi terbarukan, penguatan perdagangan komoditas unggulan, pertukaran pengetahuan dan pendidikan, pemberdayaan pemuda dan juga pertukaran budaya.

"Indonesia harus lebih sering melakukan engagement dengan Afrika di berbagai bidang. Karena itu, kita mendukung Indonesia-Africa Forum dan Indonesia-Africa Parliamentary Forum pada awal September mendatang," tutup Fadli Zon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya